INDONESIA GLOBAL
Membuka bisnis kedai kopi tampaknya makin menggairahkan, mengingat kebutuhan orang untuk bersantai atau bersosialisasi. Tidak heran, banyak kedai kopi bermunculan, baik yang lokal maupun yang didatangkan dari luar.
Salah satu hal yang perlu Anda kuasai ketika berencana membangun gerai kopi adalah memahami cara seluk-beluk pembuatan kopi, meskipun Anda hanya membeli waralaba dari sebuah kedai kopi. Apa saja peralatan yang diperlukan, bagaimana cara mengolah kopi dan menyajikannya, hingga melakukan perawatan terhadap mesin pembuat kopi.
"Yang paling penting dalam mengolah kopi adalah menjaga kebersihan, dan selalu tersenyum pada pelanggan," kata Gwilym Davies, World Barista Champion 2009, di Anomali Coffee, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (25/10/2010) lalu.
Presiden Nuova Simonelli, perusahaan pembuat mesin kopi espresso di Italia ini, lalu mendemonstrasikan cara mengolah dan menyajikan kopi dengan mesin kopi:
1. Membersihkan
Sebelum Anda mengolah biji kopi agar dapat menjadi minuman yang nikmat, pastikan Anda selalu menjaga kebersihannya. Bersihkan mesin beserta gelas-gelas yang akan digunakan.
2. Menghancurkan biji kopi
Tuang biji kopi ke dalam grinder. Grinder adalah alat untuk menghancurkan biji kopi menjadi bubuk kopi yang siap diproses lebih lanjut. Jangan lupa meletakkan toggle, keranjang yang tersedia pada mesin kopi untuk menampung bubuk kopi tersebut. Namun sebelumnya, pastikan keranjang tersebut telah bersih dari ampas kopi.
3. Padatkan bubuk kopi
Setelah bubuk kopi ditampung di toggle, Anda dapat memadatkan dengan menggunakan temper. Caranya dengan menekan biji kopi tersebut.
4. Memasang keranjang pada boiler
Setelah bubuk kopi dipadatkan, Anda dapat meletakkan toggle pada boiler. Boiler adalah alat untuk memanaskan dan mengeluarkan air panas. Kencangkan. Letakkan gelas untuk menampung cairan kopi yang keluar.
5. Mengolah susu
Sementara kopi diolah, Anda dapat menyiapkan susu yang akan digunakan. Anda dapat menggunakan susu segar yang di-steam agar menjadi halus dan lembut. Masukkan susu ke dalam gelas yang telah disediakan, steam secukupnya.
6. Campurkan
Setelah susu selesai di-steam dan kopi pun telah siap, Anda dapat mencampurkan keduanya. "Mainkan" busa susu sehingga menjadi suatu pola yang indah dipandang.
7. Hidangkan
Untuk menghidangkan pada pelanggan, Anda tidak boleh sembarangan. Hadapkan pola yang telah Anda buat dengan benar kepada pelanggan.
8. Bersihkan alat-alat
Setelah menggunakan berbagai mesin tersebut, Anda harus membersihkan meja beserta mesin yang Anda gunakan.
Suatu sore di sebuah kedai kopi terkenal di mal di kawasan Senayan, Jakarta. Kompas Female sedang menunggu antrian untuk memesan kopi. Di tengah ketenangan itu, tiba-tiba seorang perempuan masuk dari arah pintu samping. Seorang pria, yang berjalan di belakangnya, membawakan baki berisi secangkir kopi dan mengembalikannya ke meja pemesanan kopi.
"Mas, saya minta kopi saya diganti! Saya enggak pesan kopi kayak gini!" seru perempuan muda dengan dandanan yang stylish tersebut.
Kasir yang ditegur itu pun segera mengecek kwitansi pemesanan dari perempuan tersebut. "Tertulis di sini Ibu memesan espresso?" katanya mengkonfirmasi, sambil menunjukkan kwitansi tersebut.
"Tapi bukan yang kayak gini!" seru perempuan itu lagi, tanpa mengindahkan kwitansi yang disodorkan kepadanya. "Kopi apa ini? Pahit begini?"
"Ini espresso, Bu. Tadi kan Ibu memang memesan espresso?"
Kasir atau barista kedai kopi tersebut tidak sempat menawarkan jalan keluar lebih lanjut. Sebab perempuan tersebut keburu kesal dan langsung meninggalkan tempat. Atau, mungkin ia keburu malu karena tidak tahu bahwa kopi espresso ternyata kopi kental tanpa tambahan apa pun.
Tentu saja, hal ini tak akan terjadi bila Anda telah mengetahui jenis-jenis kopi dari cara penyajiannya. Untuk Anda yang belum memahami ragam penyajian kopi, simak penjelasan dr Surip Mawardi, peneliti dari Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Indonesia (ICCRI) dalam peluncuran Nescafe Teknologi ERA di 3 Degree - F Cone, FX Lifestyle X'center, Jakarta, Senin (8/2/2010).
Sekadar catatan, penyajian kopi di sini merupakan dasar penyajian kopi panas. Sedangkan kopi dingin umumnya merupakan variasi dari kedai kopi itu sendiri.
1. Espresso
Sebutan untuk kopi murni yang diseduh menggunakan air panas tanpa tambahan apa pun seperti krim atau susu. Kopi jenis ini disajikan kental, dan bahkan terkadang diminum tanpa gula sama sekali. Disajikan dalam satu cangkir kecil atau gelas belimbing. Di Indonesia dikenal dengan nama kopi tubruk atau kopi tanpa ampas.
2. Macchiato
Merupakan jenis penyajian kopi hitam yang dicampur dengan susu atau krim, atau busa panas. Disajikan dalam sepertiga atau kurang dari setengah cangkir kecil. Kopi jenis ini masih menyisakan rasa kopi yang dominan.
3. Caffe Latte
Atau dikenal dengan sebutan kopi susu. Kopi hitam encer yang ditambahkan dengan dua atau tiga kali takaran susu dari cangkir besar sehingga memiliki rasa dan aroma antara susu dan kopi yang seimbang.
4. Cappuccino
Merupakan kopi hitam yang diberi susu panas yang dibusakan. Disajikan dalam cangkir yang lebih besar dari cangkir espresso biasa. Cappuccino bisa diminum tanpa menggunakan gula. Namun jika Anda ingin cita rasa yang lebih manis, Anda bisa menambahkan dengan gula pasir atau gula cair yang biasanya sudah disediakan.
5. Moccacino
Kopi espresso atau kopi hitam yang ditambah busa susu panas dan taburan remahan cokelat atau bubuk cokelat di atasnya. Disajikan dalam cangkir kecil.
6. Kopi instan
Jenis kopi yang sudah diberi bermacam variasi, mulai dari susu, krim, mocca, atau kopi plain (murni tanpa tambahan). Contohnya bisa Anda lihat dari berbagai produk kopi dalam sachet. Ada yang merupakan campuran dari kopi, susu dan krim; kopi bubuk instan, kopi yang bisa diseduh dengan air dingin, atau kopi susu dengan ampas kopi yang halus dan lembut.
Berwirausaha dengan modal terjangkau dan untung besar hampir dipastikan banyak diminati orang. Itulah gagasan atau cita-cita yang dianut pengusaha yang akan mengajak bermitra kepada siapa pun juga.
Kepada harian Warta Kota, Iwan Agustian, pemilik waralaba Semerbak Coffee Blend, mengatakan, untuk menjalankan usaha ini modal yang dibutuhkan calon pewaralaba hanya Rp 7 juta. Biaya itu sudah termasuk konter, bahan kopi sebanyak 6 rasa untuk 120 gelas atau cup, media promosi, software keuangan, seragam, dan manual pengoperasian.
Ada yang membedakan waralaba ini dengan waralaba lainnya. Kata Iwan, selain tidak memungut biaya franchise dan biaya promosi, Semerbak Coffee Blend juga tidak memakai sistem kontrak untuk kerja sama. Pewaralaba cukup belanja kebutuhan bahan kopi di kantor pusat Semerbak Coffee Blend.
"Ini yang membedakan waralaba kami. Kami berpegang pada visi yang kami buat. Kami ingin menciptakan pengusaha baru yang ingin berwirausaha di bidang minuman. Maka dari itu tidak dipungut biaya apapun kepada mitra kami. Termasuk tidak ada kontrak fee dan tidak ada batasan bulan bahkan tahun," ujar Iwan, Selasa (1/9).
Cuma untuk mengikatnya, kata Iwan, para mitra harus belanja bahan kopi di kantor pusat. Termasuk para mitra yang berada di luar Depok atau luar Pulau Jawa, membeli bahan pembuat kopi di kantor yang berada di Jalan Nusantara, Depok itu. Untuk mitra yang berada di luar kota bahan pembuat kopi akan dikirim.
Sebelum menjadi mitra, calon mitra bisa mencicipi bahan dari pembuat kopi. Bagi yang berminat bisa membeli sampel yang berisi enam bahan kopi seharga Rp 50.000,-. Dalam paket ini terdapat bagaimana cara membuat dan menyajikan kopi blend. Harga sampel itu tidak termasuk ongkos kirim.
"Kami beri kesempatan kepada yang berminat untuk mencoba dulu sebelum memutuskan untuk bermitra dengan kami. Bila cocok, bisa diteruskan untuk bekerja sama dengan membayar uang muka 50 persen. Mengenai lokasi penjualan diserahkan langsung ke mitra. Kami tidak ikut survei. Karena yang tahu lokasi dan seluk-beluk pasarnya adalah mitra," kata Iwan.
Di sisi lain, waralaba ini juga bisa memberikan nilai lebih kepada calon mitranya. Misalnya, kata Iwan, mitra atau pewaralaba sudah menekuni usaha makanan lainnya, seperti menjual bakso atau somay, tetap bisa menjadi mitra tanpa harus menutup usaha yang sudah ditekuni.
Menu Semerbak Coffe Blend adalah iced cappuccino latte, hazelnut cappuccino latte, tiramisu cappuccino latte, caramel cappuccino latte, vanila cappuccino latte, dan chocolate cappuccino latte.
Iwan mengatakan, dalam satu hari pewaralaba yang sudah jalan rata-rata bisa menjual 200 gelas dengan harga jual dari Rp 7.000,- sampai Rp 10.000,-/gelas, karena tergantung dari lokasi dan target konsumennya.
Selain kopi ada tawaran yang lain yaitu teh gelas Goodtea. Modalnya mulai Rp 4,5 juta hingga Rp 7,5 juta dengan masa pengembalian modal dalam waktu dua hingga tiga bulan.
Goodtea menawarkan program waralaba dalam tiga paket, yakni paket A, paket B, dan tricycle booth. Praska Gilang Ramanda, Marketing Goodtea, mengatakan, paket-paket itu mempunyai harga paket yang berbeda. Paket A ditawarkan Rp 4,5 juta, paket B ditawarkan Rp 5,5 juta, dan paket tricycle booth Rp 7,5 juta.
Waralaba Goodtea juga tidak menarik biaya royalti dan fee franchise kepada mitranya. Semua keuntungan yang diraih franchisis (istilah pewaralaba Goodtea) dimiliki sepenuhnya oleh pewaralaba. Anda tertarik?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar