Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: Demam Bola Pemimpin Dunia

Kamis, 01 Juli 2010

Demam Bola Pemimpin Dunia

Rabu, 30 Juni 2010 | 14:19 WIB Demam Bola Pemimpin Dunia
Besar Kecil Normal
foto

Perdana Menteri Inggris, David Cameron dan Kanselir Jerman, Angela Merkel menonton pertandingan sepak bola Piala Dunia antara Jerman dan Inggris selama KTT G20 di Toronto, Kanada, Minggu (27/6). AP Photo/German Government/Guido Bergmann

Tak berlebihan rasanya jika kompetisi sepak bola paling bergengsi di dunia, Piala Dunia 2010, diklaim sebagai tontonan paling seru di kolong jagat ini. Sebuah survei yang dilansir IPG's Initiative menyebutkan, tahun ini jumlah penonton Piala Dunia naik 5 persen dari 2006, dengan rata-rata jumlah penonton mencapai 125 juta orang per pertandingan.

Bahkan para pemimpin dunia yang berkumpul di Konferensi Tingkat Tinggi Grup 8 dan Grup 20 yang membahas masalah pelik ekonomi di Toronto, Kanada, tak luput dari demam Piala Dunia. Selain membahas kebijakan fiskal dan regulasi perbankan yang rumit, ada satu agenda utama yang tak dilupakan para pemimpin: mencari tempat menonton Piala Dunia.
"Di mana tempat yang asyik buat menonton?" kata juru bicara Toronto Tourism Board, Michelle Revuelta, menirukan sejumlah delegasi dan pers yang ingin melihat siaran Piala Dunia. Nona Revuelta mengaku menerima lebih dari selusin telepon bernada serupa. "Semua delegasi kepingin nonton bareng," Revuelta menambahkan.

Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Inggris David Cameron, Presiden Amerika Serikat Barack Obama, dan Presiden Korea Selatan Lee Myung-bak termasuk pemimpin dunia yang tak pernah menyia-nyiakan kesempatan buat menonton Piala Dunia. Malah terkadang pembicaraan dimulai dengan membahas hasil pertandingan.

Perdana Menteri Jepang Naoto Kan dan Kanselir Merkel saling memberi selamat satu sama lain saat bertemu pada Jumat pekan lalu. "Mudah-mudahan Jepang bisa bertemu dengan Jerman di final," kata Kan kepada Merkel. Ahad lalu, Merkel dan Cameron pun nonton bareng ketika Jerman dan Inggris bertemu.

"Saya masih shocked," kata Merkel, yang tim nasionalnya berhasil menekuk Inggris 4-1. "Mestinya gol Inggris yang melewati garis batas gawang (Jerman) itu dihitung," bisik Merkel kepada Cameron, yang duduk di sebelahnya. Cameron dan Perdana Menteri Italia Silvio Berlusconi termasuk yang tak bisa menyembunyikan kekecewaan karena kekalahan tim mereka.

Kekecewaan juga ditunjukkan para wartawan asal Inggris yang terus-menerus menggerutu di press room. Presiden Meksiko Felipe Calderon pun setali tiga uang. Di tengah-tengah sidang, ia tak henti-hentinya memantau perkembangan hasil pertandingan Meksiko versus Argentina lewat BlackBerry-nya. Apa boleh buat, timnya digusur Argentina 1-3.

Kekecewaan juga dirasakan Presiden Obama, yang skuadnya digusur dari Afrika setelah kalah oleh Ghana 1-2. Ketika Ghana unggul 1-0, Menteri Keuangan Timothy Geithner masuk ke ruang pertemuan antara Obama dan Cameron. "Kita kebobolan," kata Geithner. Obama seketika menjawab, "Bukan itu yang mau saya dengar."

Alhasil, ketika Obama selesai bertemu dengan Presiden Lee, para wartawan pun diusir dari ruang pertemuan. Para punggawa Obama tak ingin pers tahu reaksi spontan presidennya manakala tahu timnya kalah oleh Ghana. Gedung Putih menyatakan Obama menunda jumpa pers lantaran mengantisipasi laga Amerika versus Ghana. Sepak bola dulu, rapat kemudian.

Tidak ada komentar: