Joachim Loew mengawasi pemainnyayang tengah berlari dari kiri ke kanan, Marcell Jansen, Serdar Tasci, dan Toni Kroos, ketika tim Jerman berlatih di Stadion Super, Atteridg eville, dekat Pretoria, Kamis (1/7). Jerman akan menghadapi Argentina di perempat final Piala Dunia, Sabtu (3/7).
Rabu,7 Juli 2010 | 01:15 WIB
Jerman, Hasil Kawin Silang Inggris-Spanyol
CAPE TOWN, Apa rahasia Jerman di Piala Dunia 2010? Pelatih Jerman Joachim Loew secara gamblang mengungkapkan timnya bermain dengan gaya permainan Inggris dan Spanyol sekaligus.
Jerman tampil menawan di Afrika Selatan, antara lain dengan menekuk Inggris dan Argentina di fase gugur. Legenda sepak bola Jerman, Franz Beckhenbauer, pun sampai tak percaya junior-juniornya bisa bermain seperti itu.
Di lapangan, Jerman bermain kompak baik menyerang maupun bertahan. Peralihan formasi dari bertahan menjadi menyerang bisa terjadi begitu cepat. Pergerakan serentak itu juga dipadu dengan umpan-umpan akurat di semua lini.
"Saya banyak menonton pertandingan internasional. Saya mempelajari banyak aspek. Di Inggris, tempo permainan sangat luar biasa dan sesuatu yang harus dicontoh. Di Spanyol, mereka bermain dengan umpan-umpan mengalir, teknik dan kemampuan (individu). Anda bisa melihat keduanya, meskipun materi pemain kami masih tergolong muda," ungkap Loew.
"Di Spanyol, pertandingan tidak hanya dimainkan dan dijalankan, tetapi juga dirayakan. Permainan seperti itu membuat saya terkesan meskipun sangat mudah terlihat, tetapi itu tak mudah sama sekali. Saya suka kombinasi umpan dalam sepak bola dan itulah yang saya inginkan," tambahnya.
Satu hal lagi, Loew juga tabu menggunakan taktik bertahan sepanjang laga. Baginya, bermain harus punya taktik menyerang dan bertahan dengan baik pula. "Italia memenangi Piala Dunia 2006 dengan permainan defensif sempurna, tetapi permainan terus berubah dalam empat tahun terakhir. Tim-tim di empat besar memiliki pertahanan solid, namun Anda harus lebih dari itu, (harus) punya gaya yang lebih menarik," paparnya.
Loew memang tahu benar memaksimalkan pemain-pemain muda bertalenta yang dimilikinya. "Panser" lebih banyak memeragakan permainan kolektif, tak hanya bertumpu satu pemain. Apalagi, mereka juga terkenal memiliki serangan balik mematikan. Hasilnya, Philipp Lahm cs menjadi satu-satunya tim paling produktif. Mereka telah mengemas 13 gol dan hanya dua kali kemasukan.
Diposkan oleh RADAR JAMBI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar