Jaka Widyatmadja, staf KBRI di Pretoria yang sudah tinggal di kota itu selama 15 tahun, bersama keluarga selalu menyempatkan diri menikmati mekarnya bunga Jakaranda di setiab bulan Oktober.
Selasa,22 Juni 2010 | 14:52 WIB
Bila Jakaranda Bercinta di Pretoria
Afrika Selatan
PRETORIA, Jangan salah, Jakaranda bukanlah jejaka dan janda. Ini nama bunga di Pretoria, ibu kota administratif Afrika Selatan. Terkadang, ia ditulis "Jacaranda", bunga yang masuk keluarga Bignoniaceae.
Bunga ini memang berasal dari Amerika Latin. Namun, ia kini amat lekat dengan Pretoria. Bahkan, Pretoria menyebut dirinya sebagai Kota Jakaranda. Jakaranda dibawa ke Pretoria pada abad ke-18 sebagai hadiah.
Bunga itu kini tersebar di seluruh Afrika Selatan (Afsel). Namun, Jakaranda paling banyak di Pretoria. Sekitar 7.000 Jakaranda ada di Pretoria dan ditanam di jalan-jalan.
Sayangnya, bunga ini hanya mekar pada bulan Oktober. Itu pun hanya sebulan. Setelah itu, bunga rontok dan harus menunggu Oktober tahun depan untuk mekar kembali.
Oleh sebab itu, Oktober merupakan saat istimewa buat warga Pretoria, bahkan seluruh Afsel dan beberapa orang asing. Pada bulan istimewa itu Jakaranda bermekaran di mana-mana.
Jalan-jalan akan penuh dengan hiasan Jakaranda yang berwarna biru dan ungu. Seolah, bunga-bunga itu juga sedang bergairah dan bercinta sehingga pemandangan semakin indah.
Maka dari itu, banyak pula pasangan kekasih atau keluarga yang memanfaatkan suasana ini untuk kembali menegaskan cintanya. Perasaan pun bakal berbunga-bunga, melambung bersama asmara bunga-bunga Jakaranda.
"Sangat indah sekali saat bulan Oktober. Jalanan penuh dengan Jakaranda. Orang-orang akan memanfaatkan suasana ini dengan berjalan-jalan, nongkrong, atau sekadar foto dengan latar belakang Jakaranda," ungkap Jaka Widyatmadja, staf KBRI di Pretoria yang sudah tinggal di kota itu selama 15 tahun.
Jakaranda memang mengagumkan. Rasanya setara dengan bunga Sakura di Jepang jika sedang bermekaran. Kesempatan setahun sekali ini bahkan ibarat pesta tahunan buat warga Pretoria.
"Saya sangat suka bulan Oktober karena Jakaranda bermekaran. Kota menjadi indah dan jalanan menyenangkan. Rasanya nikmat melewati jalan-jalan di Pretoria," ungkap Philip Treeby, warga Pretoria.
Ada pula mitos yang berkaitan dengan Jakaranda di kalangan mahasiswa Universitas Pretoria. Menurut mitos itu, jika berjalan di bawaj Jakaranda dan kepala tertimpa bunga yang jatuh, maka akan lulus ujian. Maka, jika Jakaranda bermekaran, banyak pula mahasiswa dan mahasiswi yang berjalan-jalan di jalanan Pretoria agar kejatuhan bunga Jakaranda. Biasanya, dari aktivitas ini cinta para mahasiswa itu juga ikut bersemi.
Sayang, Piala Dunia 2010 berlangsung Juni-Juli saat Afsel dipeluk musim dingin. Dengan demikian, Jakaranda seolah tidur hanya menampakkan batang-batang dan daunnya. Pohon-pohon itu menanti bulan Oktober untuk mendapat giliran berpesta.
Ah, rasanya ingin merasakan suasana Pretoria di tengah asmara Jakaranda. Jakaranda, kirimkan salam jika kamu kembali bercinta di Pretoria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar