TARIAN RITUAL KERINCI DI HARGAI 15 MILIAR
Sabtu, 8 Mei 2010 | 14:25 WIB
Sepuluh wanita terus menari diiringi lantunan syair dalam Bahasa Kerinci kuno yang hanya dimengerti kalangan beberapa orangtua. Satu per satu sajen yang berisi nasi hitam, nasi putih, nasi kuning, nasi merah, nasi hijau, dan dua ekor ayam hitam, yang dilengkapi pinang dan sirih, serta berbagai jenis bunga diturunkan.
Asap kemenyan terus mengepul selama ritual berlangsung. Sesekali seorang wanita tua yang bertindak sebagai pemimpin ritual, terus menambah kemenyan ke dalam bara api seraya membacakan mantra.
Sajen pertama diletakkan tidak jauh dari tempat digelarnya ritual lima tahunan, Asyek. Sementara sajen kedua, ketiga, dan yang keempat, diletakkan secara bersamaan di sebuah makam yang dianggap keramat oleh warga setempat.
Sajen itu diberikan pada empat hulu balang yang dimuliakan oleh masyarakat Koto Tengah, Kecamatan Pesisir Bukit, Kota Sungai Penuh. Mereka adalah mewakili empat suku yaitu Sengajo Pait, Sengajo Gedang, Sengajo Kecik, serta Rio Manganu. Keempat suku inilah, yang dianggap sebagai penguasa daerah tersebut sejak dulu.
Setelah semuanya siap, perempuan tua yang dianggap memiliki kekuatan untuk berkomunikasi dengan roh gaib mulai beraksi. Dia mengambil sebilah golok untuk membuat sebuah lubang di tanah, yang diteruskan dengan memasukkan bunga dan sirih ke dalam lubang tersebut.
Saat proses itu berlangsung, sang perempuan terdengar membacakan berbagai macam mantra, dan mengajukan berbagai permintaan kepada Tuhan melalui roh gaib, agar semua warga diberikan kesehatan dan rezeki yang berlimpah.
Setelah semuanya selesai, dilanjutkan dengan memecahkan sebutir telur ayam dengan diikuti dengan siraman beras di sekitar bunga tersebut. Saat prosesi itu berlangsung, penari yang terdiri dari wanita tua terus menari. Mereka seakan-akan tidak peduli dengan penonton yang ada di sekelilingnya.
Sebelum ritual memberi makan para hulu balang dimulai, warga juga terlebih dahulu menggelar ritual memandikan benda-benda pusaka. Pada saat ritual tersebut, berbagai jenis benda pusaka yang merupakan peninggalan leluhur dikeluarkan.
Dari pantaun Tribun, terdapat puluhan benda pusaka, di antaranya cincin, berbagai jenis batu-batuan kecil, keramik-keramik kuno, mangkuk-mangkuk logam, sebuah batu kristal yang memiliki dua warna yang menurut warga setempat berisi minyak kemenyan. Dan yang paling menarik adalah sebuah rambut yang usianya sudah ratusan tahun. Menurut rambut tersebut merupakan milik orang sakti zaman dulu.
Benda-benda pusaka tersebut dicuci dengan menggunakan air jeruk. Selama proses itu berlangsung, berbagai mantra juga tidak luput dibacakan. Menurut warga setempat, benda-benda pusaka yang mereka keramatkan, memiliki kekuatan gaib yang sangat luar biasa. Selain itu, benda-benda pusaka tersebut, juga memiliki nilai yang sangat tinggi.
"Bila dijual, harganya bisa mencapai miliaran. Beberapa waktu yang lalu, pernah datang seorang pedagang barang antik, ia sempat menawar barang tersebut Rp 15 miliar," ujar seorang warga yang tak identitasnya ditulis.
Setelah semua proses tersebut berlangsung, lantas dilanjutkan dengan ritual lainnya yang berlangsung sampai malam hari. Pada kesempatan tersebut, beberapa orang pasangan juga memanfaatkannya untuk memohon diberikan keturunan. Jika sedang beruntung, pasangan tersebut akan langsung mendapat obat secara gaib. Mangkuk yang dipegang oleh penari, akan langsung terisi oleh obat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar