Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: LATAR BELAKANG AMI TAHER MAJU DI PILKADA JAMBI

Jumat, 18 Juni 2010

LATAR BELAKANG AMI TAHER MAJU DI PILKADA JAMBI

AMI TAHER Jelas di luar alasan yg lain adalah bahwa beliau adalah orang Kerinci.Jika orang Kerinci jadi Gubernur atau wakil gubernur ingin pulang kampung pasti ke Kerinci tidak mungkin ke Kampung orang iakan dengan adanya beliau pulang kampung maka beliau dapat merasakan penderitaan masyarakat mudik ke kampungnya. Jalan Kerinci Bangko tak pernah berhenti memberi penderitaan bagi pemakainya yg nota bene adalah orang Kerinci atau orang yang berkunjung ke Kerinci. Dan disinilah hebatnya kalau jalan tersebut seolah-olah memang diciptakan untuk demikian adanya, karena dari jalan tersebut ORANG berusaha untuk menciptakan masyarakat Kerinci untuk tidak pernah berubah.Tetap dengan kulturnya dan harus tetap dengan kesederhanaannya serta tetap dalam penderitaannya ketika melewati jalan tersebut. Suatu hal sistimatis sebenarnya merupakan sebuah rahasia umum terpaksa kami sampaikan disini. Bahwa jalan itu adalah akses EKONOMI dimana Ekonomi tersebut bisa berkembang disuatu daerah di karenakan insfratuktur jalannya baik serta lancar. Perekonomian masyarakat kerinci sebagian besar adalah dari pertanian. Hampir 70% masyarakat Kerinci adalah petani. Hasil pertaniannya terutama adalah beras dan palawija serta sedikit hasil dari perkebunan seperti kopi,kayu manis, karet serta teh dihasilkan dan dikelola oleh perusahaan Negara. Kembali kita ke jalan,sebagai akses Ekonomi masyarakat, dapat kita lihat bahwa jalan merupakan urat nadi dari kemakmuran rakyat disuatu daerah. Kalau Kerinci merupakan suatu siksaan bagi masyarakatnya karna jalan di kerinci tidak pernah mulus untuk mengantarkan rakyat kerinci ketujuannya. Hasil pertanian( inilah inti dari tulisan ini) dimana hasil pertanian masyaraket kerinci terutama sayur-sayuran dan palawij Dihargai sangat rendah di tangan petani tapi apa bila sampai ditangan konsumen diluar Kerinci harganya bisa berlipat. Kita ambil contoh KOL di tingkat petani di Kayu Aro harga nya RP 300,- tapi setelah sampai di tangan konsumen harganya bisa RP 2000,-/kilo. Disini letaknya,pedagang pengumpul membeli dari petani bukan di timbang atau / kilo namun per buah. Dari cara seperti itu saja petani telah dirugikan karna berat rata-rata dari kol tersebut melebihi 1kg. Kemudian dengan alasan sudah banyak busuk kol/kubis di kupas kulit luarnya sehingga mengurangi bobotnya disini kembali petani dirugikan karna banyak yang busuk selama perjalanan. Disinilahi intinya dalan Perjalanan normal dari kerinci ke Jambi dengan mobil rata-rata 12 jam mobil pribadi dan 13 jam bus, di tambah dengan dari kayu aro 2 jam maka waktu yang di tempuh oleh mobil rata-rata 14-15 jam ke Jambi Dengan jarak tempuh 400 km bandingkan jalan Jakarta Bandung hanya 3 jam dengan jarak tempuh 200 km.Beda lagi dengan Truk merupakan moda angkutan bagi hasil pertanian. Dengan Tonase lebih berat dari mobil pribadi dan umum maka tenggat waktunya pun ditambah 2 jam lagi.Disinilah penderitaan tersebut berlanjut karna rata-rata sebagai pedagang pengumpulnya juga adalah pemilik truk Atau sopir dari truk tersebut.Mereka mempunyai alasan yg tepat untuk membela diri kenapa harus membeli dari tingkat petani dengan harga yang sangat rendah itu di karenakan harus di tambah dengan biaya kerusakan mobil yang lebih tinggi ... Lihat Selengkapnyadibanding dengan jalan yang mulus.Kalau jalan yang bagus sparepart biasanya lebih tahan lama bila di bandingkan dengan jalan yang rusak,alasan yang masuk akal semua orang juga tau bahwa jalan yang rusak akan mempercepat usia pakai sparepart. Dari jalan ini juga banyak yang bisa untuk kita utarakan bahwa harga barang -barang dari luar kerinci sesampai dikerinci harganya sangat tinggi karna kembali kejalan tersebut yang rusak harga barang produk industri non pertanian antara Kabupaten Merangin dan Kerinci saja sudah berbeda harganya. Inilah yang membuat petani miskin.Karna daya beli dan penghasilan mereka tidak berimbang menjual dengan harga murah membeli dengan harga yang tinggi, dikarenakan jalan tersebut yang tak pernah bagus dan mulus serta lancar untuk dilewati oleh kendaraan.Harga produk yang didatangkan dari luar daerah Kerinci akan mahal bila di banding kan daerah lain kecuali yang sudah ada bandrolnya seperti rokok.Daya beli petani akan berbanding lurus dengan kondisi jalan apabila sebuah jalan kondisinya baik maka petani disekitar jalan tersebut akan lebih makmur kehidupannya begitu pula sebaliknya insprastruktur jalan buruk akan membuat petani lebih miskin kehidupannya. Berangkat dari kemiskinanlah banyak orang kerinci yang merantau mereka merasa tidak mendapatkan tempat untuk beraktivitas di kampungnya sendiri. Dari pada nganggur di kampung lebih baik merantau. Kita orang kerinci tidak perlu menutup mata akan hal ini.Karna kita semua merasakannya.Hal sistimatis seperti itulah yang terjadi selama ini seolah -olah memang diciptakan untuk orang kerinci.Hubungan jalan dengan kemiskinan. Jalan adalah sarana orang untuk bepergian baik itu darat laut udara dan sungai jalan juga penghubung antara satu daerah dengan daerah lainnya.Dengan adanya jalan keterisolirnya suatu daerah dapat dibuka.Suatu masyarakat pedalaman yang tidak memiliki akses jalan akan identik dengan kebodohan,kebodohan akan identik dengan kemiskinan.Kita dapat melihat suku anak dalam. Mereka merupakan suku yg terisolir dalam kehidupan bermasyarakatnya tidak ada akses jalan untuk menuju ke pemukiman mereka di tengah hutan. mereka membentuk komuni sendiri tampa harus berhubungan secara nyata dengan manusia yg beradap. Dalam mereka berinteraksi dengan masyarakat beradab mereka lebih memilih menghindar dari pada berkomunikasi secara langsung.Kontak secara langsung sedapatnya mereka hindari. halini dikarenakan dengan budaya mereka yg telah terbentuk sejak nenek moyang mereka memutuskan untuk hidup ditengah hutan. Hutan merupakan segala-galanya bagi mereka hidup dan beranak cucu mereka lakukan ditengah hutan tampa perlu jalan bagus dan licin untuk keluar masuk hutan.Mereka mencoba dan menjalani kehidupan dengan aman nyaman dan damai ditengah hutan belantara. Itu sekilas tentang orang atau kelompok manusia yang tidak memiliki akses jalan yg memadai. Bagaimana dengan Kerinci selama kita bergabung dan ikut mendirikan Provinsi Jambi ini 53 tahun lamanya jalan tersebut tidak separah dengan gambaran yg di atas namun sedikit banyak ada kemiripannya. Kabupaten Kerinci dulu sebelum bergabung dengan Provinsi Jambi ini berinduk dengan Sumatera Barat lebih dikenal dengan kabupaten PSK (PESISIR SELATAN KERINCI) Kabupaten PSK beribukota SUNGAI-PENUH merupakan kota pusat pendidikan di Bagian Timur Sumatera Barat.Tepatnya di Sungai penuh, di Sngai penuh sudah banyak sekolah didirikan. Seperti SMP, SMA,SMEA, STM,SMEP,SGB,ST sementara untuk sekolah dasar(SD) Hampir merata disetiap desa di Kabupaten PSK. Dari sini pulalah lahir orang-orang besar bergelar Profesor,Doktor Insinyur, DLL. Kalau untuk Sarjana hampir merata. Mereka banyak yg bertugas diluar Kabupaten Kerinci.Sementara kalau untuk Profesi sebagai guru tidak terhitung jumlahnya yg telah di hasilkan Kabupaten Kerinci yg sekarang telah di bagi dua dengan kota Sungai Penuh. Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai penuh identik dengan keterasingan. Karna sangat sedikit orang se Provinsi Jambi ini yg pernah datang atau berkunjung ke Kerinci hal ini dikarenakan oleh keadaan jalan yg selama puluhan tahun tidak pernah berubah keadaannya. Jalan putus, jalan longsor, jalan berlubang itu sangat akrab ditelinga orng Kerinci.Setiab orang yg baru pulang dari luar daerah bukan oleh -oleh yg ditanyakan terlebih dahulu oleh sanak Keluarga tapi apa pertanyaan yg akrab didengar dari orang yg baru pulang bepergian apakah JALAN BAGUS. Dimana rusak,dimana longsor,dimana berlubang selalu itu yg dipertanyakan terlebih dahulu oleh kerabat yg menunggu di Kerinci. Malahan anggota Keluarga yg menunggu kepulangan merasa cemas dan banyak berdo'a agar selamat sampai kerinci. Jalan yg merupakan akses Ekonomi dapat kita ketahui begini, HARGA sebuah TV (televisi) di Jambi dengan harga televisi di Kerinci Jauh selisihnya. Harga lebih jauh mahal di Kerinci dari pada di Jambi. Padahal sama -sama di datangkan dari Jakarta dan di beli dari pabrik yg sama dengan yg di jual di toko di Jambi. Kondisi jalan yg tak pernah bagus membuat harga-harga lebih mahal dari daerah lain di Provinsi Jambi ini. Sementara produk produk yg dihasilkan oleh Kerinci seperti beras,palawija.serta sayur-sayuran sangat murah harganya ditingkat petani. Kerinci merupakan daerah agraris penghasil sayuran dan padi serta sedikit hasil perkebunan seperti kopi,kulit manis, karet dan sebagainya hasil pertanian merasakan dampak lansung dari kondisi jalan yg tak pernah bagus bagusnya itu. dampak lansung tersebut adalah harga yg sangat rendah di tingkat petani sementara harga di tingkat konsumen sangat tinggi, hasil dari daerah Kerinci tersebut seperti ubi rambat atau ubi duduk ditingkat petaniiKerinci dihargai cuma tiga ratus rupiah sedangkan konsumen di Jambi membeli dengan harga dua ribu rupiah per kilonya. Kemana larinya selisih harga tersebut? Pedagang tidak, pedagang hanya mengambil keuntungan beberapa persen saja dari harga jual ke konsumen. Kemana larinya selisih harga yg begitu tinggi tersebut? itulah pertanyaan yang kita coba jawab sekarang ini. Larimya ke mobil. Kendaraan Truk yg membawa ubi tersebut dari Kerinci ke Jambi membutuh kan biaya perjalanan yg sangat tinggi dengan menghitung bahan bakar,sparepart TRUK, lamanya perjalanan semuanya membikin biaya tinggi. Keadaan jalan yg sangat buruk membuat lari truk sangat lambat dan membuat bahan bakar(solar) banyak terpakai. Belum lagi banyaknya lubang di jalan membuat ban mobil cepat gundul,onderdilnya cepat aus (rusak). Sehingga uang rit atau uang jalan lebih tinggi dari uang rit daerah lain di provinsi jambi ini.

Minggu, 04 April 2010

Hubungan jalan dengan kemiskinan........................Jalan adalah sarana orang untuk bepergian baik itu darat laut udara dan sungai jalan juga penghubung antara satu daerah dengan daerah lainnya.Dengan adanya jalan keterisolirnya suatu daerah dapat dibuka.Suatu masyarakat pedalaman yang tidak memiliki akses jalan akan identik dengan kebodohan,kebodohan akan identik dengan kemiskinan.Kita dapat melihat suku anak dalam. Mereka merupakan suku yg terisolir dalam kehidupan bermasyarakatnya tidak ada akses jalan untuk menuju ke pemukiman mereka di tengah hutan. mereka membentuk komuni sendiri tampa harus berhubungan secara nyata dengan manusia yg beradap. Dalam mereka berinteraksi dengan masyarakat beradab mereka lebih memilih menghindar dari pada berkomunikasi secara langsung.Kontak secara langsung sedapatnya mereka hindari. halini dikarenakan dengan budaya mereka yg telah terbentuk sejak nenek moyang mereka memutuskan untuk hidup ditengah hutan. Hutan merupakan segala-galanya bagi mereka hidup dan beranak cucu mereka lakukan ditengah hutan tampa perlu jalan bagus dan licin untuk keluar masuk hutan.Mereka mencoba dan menjalani kehidupan dengan aman nyaman dan damai ditengah hutan belantara. Itu sekilas tentang orang atau kelompok manusia yang tidak memiliki akses jalan yg memadai. Bagaimana dengan Kerinci selama kita bergabung dan ikut mendirikan Provinsi Jambi ini 53 tahun lamanya jalan tersebut tidak separah dengan gambaran yg di atas namun sedikit banyak ada kemiripannya. Kabupaten Kerinci dulu sebelum bergabung dengan Provinsi Jambi ini berinduk dengan Sumatera Barat lebih dikenal dengan kabupaten PSK (PESISIR SELATAN KERINCI) Kabupaten PSK beribukota SUNGAI-PENUH merupakan kota pusat pendidikan di Bagian Timur Sumatera Barat.Tepatnya di Sungai penuh, di Sngai penuh sudah banyak sekolah didirikan. Seperti SMP, SMA,SMEA, ST,SMEP,SGB sementara untuk sekolah dasar(SD) Hampir merata disetiap desa di Kabupaten PSK. Dari sini pulalah lahir orang-orang besar bergelar Profesor,Doktor Insinyur, DLL. Kalau untuk Sarjana hampir merata. Mereka banyak yg bertugas diluar Kabupaten Kerinci.Sementara kalau untuk Profesi sebagai guru tidak terhitung jumlahnya yg telah di hasilkan Kabupaten Kerinci yg sekarang telah di bagi dua dengan kota Sungai Penuh. Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai penuh identik dengan keterasingan. Karna sangat sedikit orang se Provinsi Jambi ini yg pernah datang atau berkunjung ke Kerinci hal ini dikarenakan oleh keadaan jalan yg selama puluhan tahun tidak pernah berubah keadaannya. Jalan putus, jalan longsor, jalan berlubang itu sangat akrab ditelinga orng Kerinci.Setiab orang yg baru pulang dari luar daerah bukan oleh -oleh yg ditanyakan terlebih dahulu oleh sanak Keluarga tapi apa pertanyaan yg akrab didengar dari orang yg baru pulang bepergian apakah JALAN BAGUS. Dimana rusak,dimana longsor,dimana berlubang selalu itu yg dipertanyakan terlebih dahulu oleh kerabat yg menunggu di Kerinci. Malahan anggota Keluarga yg menunggu kepulangan merasa cemas dan banyak berdo'a agar selamat sampai kerinci. Jalan yg merupakan akses Ekonomi dapat kita ketahui begini, HARGA sebuah TV (televisi) di Jambi dengan harga televisi di Kerinci Jauh selisihnya. Harga lebih jauh mahal di Kerinci dari pada di Jambi. Padahal sama -sama di datangkan dari Jakarta dan di beli dari pabrik yg sama dengan yg di jual d itoko di Jambi,karna apa ?jalan. Kondisi jalan yg tak pernah bagus membuat harga-harga lebih mahal dari daerah lain di Provinsi Jambi ini. SEmentara produk produk yg dihasilkan oleh Kerinci seperti beras,palawija.serta sayur-sayuran sangat murah harganya ditingkat petani. Kerinci merupakan daerah agraris penghasil sayuran dan padi serta sedikit hasil perkebunan seperti kopi,kulit manis, karet dan sebagainya hasil pertanian merasakan dampak lansung dari kondisi jalan yg tak pernah bagus bagusnya itu. dampak lansung tersebut adalah harga yg sangat rendah di tingkat petani sementara harga di tingkat konsumen sangat tinggi, hasil-hasil dari daerah Kerinci tersebut seperti ubi rambat atau ubi duduk ditingkat petani diKerinci harganya cuma tiga ratus rupiah sedangkan konsumen di Jambi membeli dengan harga dua ribu rupiah per kilonya. Kemana larinya selisih harga tersebut? Pedagang tidak, pedagang hanya mengambil keuntungan beberapa persen saja dari harga jual ke konsumen. Kemana larinya selisih harga yg begitu tinggi tersebut itulah pertanyaan yang kita coba jawab sekarang ini. Larimya ke mobil. Kendaraan Truk yg membawa ubi tersebut dari Kerinci ke Jambi membutuh kan biaya perjalanan yg sangat tinggi dengan menghitung bahan bakar,sparepart TRUK, lamanya perjalanan semuanya membikin biaya tinggi. Keadaan jalan yg sangat buruk membuat lari truk sangat lambat dan membuat bahan bakar(solar) banyak terpakai. Belum lagi banyaknya lubang di jalan membuat ban mobil cepat gundul,onderdilnya cepat aus (rusak). Sehingga uang rit atau uang jalan lebih tinggi dari uang rit daerah lain di provinsi jambi ini.

Jumat, 02 April 2010

Supaya tetap demikian keadaannya. Kalau kita mau menyadari, bahwa perekonomian kerinci itu sudah tidak ada apa-apanya lagi, yang menggerakkan roda perekonomian karinci itu adalah sedikit dari kerinci dan banyak dari para perantau. WArga Kerinci yang merantau saat ini lebih banyak jika dibandingkan dengan yang masih berada di Kerinci sendiri coba silahkan saudara sensus sendiri kalau tidak percaya. Bahkan sampai keluar negri.Seperti malaysia Jadi apa merantau ke malaysia silahkan saudara jawab sendiri jadi apa saudara kita disana.KIta sekarang tidak perlu lah membanding-bandingkan daerah kita dengan yg lain malu kita. Dan kita dirantau juga jangan merasa bangga bahwa kita telah berhasil. Ya memang rata-rata orang Kerinci yg merantau hebat -hebat Banyak yang profesornya banyak yang doktornya kalau sarjana hampir rata-rata sarjana namun apa yang telah kita perbuat untuk Kerinci masa hanya bersatu saja untuk sekali lewat 5 menit di bilik suara juga tidak bisa satu suara ALLAH HUALLAM BISAWAB. apo artinyo buya?????
dIsinilah penderitaan tersebut berlanjut karna rata-rata sebagai pedagang pengumpulnya juga adalah pemilik truk Atau sopir dari truk tersebut.Mereka mempunyai alasan yg tepat untuk membela diri kenapa harus membeli dari tingkat petani dengan harga yang sangat rendah itu di karenakan harus di tambah dengan biaya kerusakan mobil yang lebih tinggi ... Lihat Selengkapnyadibanding dengan jalan yang mulus.Kalau jalan yang bagus sparepart biasanya lebih tahan lama bila di bandingkan dengan jalan yang rusak,alasan yang masuk akal semua orang juga tau bahwa jalan yang rusak akan mempercepat usia pakai sparepart. Dari jalan ini juga banyak yang bisa untuk kita utarakan bahwa harga barang -barang dari luar kerinci sesampai dikerinci harganya sangat tinggi karna kembali kejalan tersebut yang rusak harga barang produk industri non pertanian antara Kabupaten Merangin dan Kerinci saja sudah berbeda harganya. Inilah yang membuat petani miskin.Karna daya beli dan penghasilan mereka tidak berimbang menjual dengan harga murah membeli dengan harga yang tinggi, dikarenakan jalan tersebut yang tak pernah bagus dan mulus serta lancar untuk dilewati oleh kendaraan.Harga produk yang didatangkan dari luar daerah Kerinci akan mahal bila di banding kan daerah lain kecuali yang sudah ada bandrolnya seperti rokok.Daya beli petani akan berbanding lurus dengan kondisi jalan apabila sebuah jalan kondisinya baik maka petani disekitar jalan tersebut akan lebih makmur kehidupannya begitu pula sebaliknya insprastruktur jalan buruk akan membuat petani lebih miskin kehidupannya. Berangkat dari kemiskinanlah banyak orang kerinci yang merantau mereka merasa tidak mendapatkan tempat untuk beraktivitas di kampungnya sendiri. Dari pada nganggur di kampung lebih baik merantau. Kita orang kerinci tidak perlu menutup mata akan hal ini.Karna kita semua merasakannya.Hal sistimatis seperti itulah yang terjadi selama ini seolah -olah memang diciptakan untuk orang kerinci
sekitar satu menit yang lalu ·

Tidak ada komentar: