Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: CJH JAMBI ASAL KERINCI WAFAT DI MAKKAH

Selasa, 16 November 2010

CJH JAMBI ASAL KERINCI WAFAT DI MAKKAH

INDONESIA GLOBAL
KABAR duka datang lagi dari tanah suci Makkah. Satu lagi jamaah calon haji (JCH) Provinsi Jambi wafat. Jamaah itu atas nama Hasan Basri yang wafat kemarin (14/11), sekitar pukul 08.15 Waktu Arab Saudi. Hasan Basri merupakan JCH asal Kerinci dari Kloter (Kelompok Terbang) 5 Embarkasi Padang.
“Almarhum Hasan Basri wafat karena serangan penyakit jantung,” ujar Kakanwil Kemenag Provinsi Jambi Abdul Kadir Husein melalui Kasi Bimbingan Jamaah dan Petugas (Bimjagas) Herman kepada Jambi Independent, kemarin. Itu berarti, hingga kemarin (14/11), JCH Jambi yang wafat di Tanah Suci ada tiga orang.    
Sementara itu, seluruh JCH Jambi, kemarin (14/11) Waktu Arab Saudi, telah diberangkatkan menuju Padang Arafah, untuk mengikuti rangkaian ibadah wukuf di Padang Arafah, yang merupakan puncak ibadah haji.
Kontributor Jambi Independent EFFI Herman melaporkan, jadwal keberangkatan tersebut, untuk Kloter 4, 5, dan 6 Embarkasi Padang, diberangkatkan pagi hari. Kloter 14, pada sore hari, dan Kloter 16, dan 17, yakni JCH asal Embarkasi Batam, diberangkatkan menuju Padang Arafah pada Minggu siang (14/11) Waktu Arab Saudi.
Dilaporkan pula, Kementerian Urusan Islam Kerajaan Arab Saudi melayani bimbingan haji via internet, dengan situs www.al-islam.com. Bimbingan haji via internet tersebut dapat diakses atau sejak pukul 08.00-00.00 Waktu Arab Saudi, dengan jumlah pengunjung mencapai seratus sembilan puluh dua (192) ribu, dan dapat diterjemahkan ke dalam 130 negara, termasuk Indonesia.
Untuk diketahui, salah satu pihak keluarga yakni keluarga Raden Rifai asal Kota Jambi, akan membadalhajikan dan mensafariwukufkan satu keluarga mereka yang belum sempat melaksanakan rangkaian ibadah haji tersebut. PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) di Arab Saudi juga mensafariwukufkan dan membadalhajikan JCH yang lainnya yang memiliki uzur. Sebagian besar JCH beristirahat untuk persiapan wukuf yang memang membutuhkan kondisi fisik dan mental yang kuat.
Cerita lainnya, yang ditemui oleh JCH Jambi di Tanah Suci, saat azan berkumandang, seluruh toko menutup tempat usahanya, meninggalkan sejenak aktivitas jual beli, dan langsung menuju masjid untuk mengerjakan salat. 
Lalu, adapula pengalaman seorang JCH atas nama Juber asal Kerinci. Usai salat Jumat di masjid dekat maktab (pemondokan), dia kehilangan sandalnya. Cuaca sedang panas, dengan suhu udara 33 derajat celcius. Ia harus menempuh jarak lebih kurang satu kilometer kembali ke maktab. Namun, telapak kakinya tidak apa-apa.

Tidak ada komentar: