KLIK DISINI UNTUK MENGETAHUI KEADAAN LEWAT FHOTO
Anak Yatim, Ibunya Depresi
ADA YANG BISA BANTU KAMI?? “ YATIM, IBU DEPRESI, INGIN MANDIRI “ BUTUH MESIN JAHIT Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Saat kedua orangtuaku masih utuh, kehidupan keluargaku begitu bahagia meskipun kami masih menumpang di rumah nenek. Kehidupan kam...i berubah semenjak bapak sakit liver, ekonomi keluarga kami menjadi berantakan karena pengeluaran kami bertambah untuk mengobatkan beliau. Sampai akhirnya bapak dipanggil Alloh saat aku duduk di bangku SMP. Semenjak bapak tiada, kondisi ibuku menjadi labil dari sisi psikologis / stress. Ibu sudah tidak mau mengurusi aku dan dua adikku. Akhirnya bibiku yang mengambil alih posisi ibu mengurus dan membiayai hidup kami, padahal bibi adalah seorang janda dengan satu anak yang juga harus menanggung biaya hidup nenekku. Bibiku bekerja sebagai penjahit yang ikut di sebuah konveksi dengan penghasilan yang kecil. Melihat begitu besarnya beban bibi, akhirnya aku memutuskan mencari kerja setelah lulus SMP. Tanpa ijazah SMP ( karena aku masih punya tanggungan di sekolah, ijazahku tidak diberikan ) aku melamar sebagai pelayan toko di Surabaya. Aku hanya ingin meringankan beban bibi, meskipun di dalam hati kecilku aku masih punya keinginan kuat untuk melanjutkan ke SMA. Setiap hari aku berdo’a semoga suatu saat nanti aku bisa sekolah lagi. Setelah hampir satu tahun aku bekerja, Alloh menjawab do’aku. Saat tahun ajaran baru tiba aku mendapatkan kabar dari bibi kalau aku ditawari sekolah lagi oleh LMI Madiun. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, akupun pulang ke Madiun. Akhirnya aku masuk SMK swasta jurusan IT, bahkan sekarang aku sudah duduk di kelas 2. Alhamdulillah prestasiku di sekolah tidak mengecewakan, aku selalu masuk 10 besar. Meskipun sekolah aku tetap membantu bibiku yang sekarang membuka usaha bikin keset di rumah. Aku bertugas membuat pola -pola keset yang juga bisa mengasah kreatifitasku. Sementara bibi dan adikku yang sudah tidak sekolah lagi karena terkena penyakit Thallasemia membuat pola itu menjadi keset. Setiap hari kami bisa membuat 2 sampai 3 buah keset, dari usaha ini ekonomi keluarga kami terbantu. Saat ini usaha bibiku mulai berkembang setelah ada bantuan modal dari LMI, meskipun pengerjaannya masih kami lakukan dengan tangan karena kami belum punya mesin jahit. Aku punya mimpi kalau aku sudah punya mesin jahit aku ingin mengembangkan usaha ini dan mengajarkan pada teman – teman yang tergabung dalam anak asuh binaan LMI. Aku ingin membesarkan usaha bibiku, aku berharap usaha bibiku semakin besar dan bisa menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitarku. Bagiku keterpurukan ekonomi tidak boleh menjadikan aku putus asa dalam hidup ini,aku harus bisa mewujudkan cita – citaku menjadi pengusaha sukses.
ADA YANG BISA BANTU KAMI?? “ YATIM, IBU DEPRESI, INGIN MANDIRI “ BUTUH MESIN JAHIT Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Saat kedua orangtuaku masih utuh, kehidupan keluargaku begitu bahagia meskipun kami masih menumpang di rumah nenek. Kehidupan kam...i berubah semenjak bapak sakit liver, ekonomi keluarga kami menjadi berantakan karena pengeluaran kami bertambah untuk mengobatkan beliau. Sampai akhirnya bapak dipanggil Alloh saat aku duduk di bangku SMP. Semenjak bapak tiada, kondisi ibuku menjadi labil dari sisi psikologis / stress. Ibu sudah tidak mau mengurusi aku dan dua adikku. Akhirnya bibiku yang mengambil alih posisi ibu mengurus dan membiayai hidup kami, padahal bibi adalah seorang janda dengan satu anak yang juga harus menanggung biaya hidup nenekku. Bibiku bekerja sebagai penjahit yang ikut di sebuah konveksi dengan penghasilan yang kecil. Melihat begitu besarnya beban bibi, akhirnya aku memutuskan mencari kerja setelah lulus SMP. Tanpa ijazah SMP ( karena aku masih punya tanggungan di sekolah, ijazahku tidak diberikan ) aku melamar sebagai pelayan toko di Surabaya. Aku hanya ingin meringankan beban bibi, meskipun di dalam hati kecilku aku masih punya keinginan kuat untuk melanjutkan ke SMA. Setiap hari aku berdo’a semoga suatu saat nanti aku bisa sekolah lagi. Setelah hampir satu tahun aku bekerja, Alloh menjawab do’aku. Saat tahun ajaran baru tiba aku mendapatkan kabar dari bibi kalau aku ditawari sekolah lagi oleh LMI Madiun. Tak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini, akupun pulang ke Madiun. Akhirnya aku masuk SMK swasta jurusan IT, bahkan sekarang aku sudah duduk di kelas 2. Alhamdulillah prestasiku di sekolah tidak mengecewakan, aku selalu masuk 10 besar. Meskipun sekolah aku tetap membantu bibiku yang sekarang membuka usaha bikin keset di rumah. Aku bertugas membuat pola -pola keset yang juga bisa mengasah kreatifitasku. Sementara bibi dan adikku yang sudah tidak sekolah lagi karena terkena penyakit Thallasemia membuat pola itu menjadi keset. Setiap hari kami bisa membuat 2 sampai 3 buah keset, dari usaha ini ekonomi keluarga kami terbantu. Saat ini usaha bibiku mulai berkembang setelah ada bantuan modal dari LMI, meskipun pengerjaannya masih kami lakukan dengan tangan karena kami belum punya mesin jahit. Aku punya mimpi kalau aku sudah punya mesin jahit aku ingin mengembangkan usaha ini dan mengajarkan pada teman – teman yang tergabung dalam anak asuh binaan LMI. Aku ingin membesarkan usaha bibiku, aku berharap usaha bibiku semakin besar dan bisa menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitarku. Bagiku keterpurukan ekonomi tidak boleh menjadikan aku putus asa dalam hidup ini,aku harus bisa mewujudkan cita – citaku menjadi pengusaha sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar