Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: PATRIALIS AKBAR: PARA POLITISI MENIKMATI NGINAP DI HOTEL PRODEO

Minggu, 30 Januari 2011

PATRIALIS AKBAR: PARA POLITISI MENIKMATI NGINAP DI HOTEL PRODEO

INDONESIA GLOBAL


Para Politisi Menikmati Kondisi Rutan

Sabtu, 29 Januari 2011 | 19:28 WIB

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Patrialis Akbar


Menkumham Patrialis Akbar menyatakan, meski kondisi rutan Salemba memprihatinkan, tidak ada perlakuan khusus terhadap para politisi yang ditahan di lembaga pemasyarakatan tersebut.

Patrialis mendatangi Rutan Salemba sekitar pukul 16.10 WIB. Ia datang ke tempat tersebut dengan alasan untuk agenda keliling memeriksa rutan-rutan. Namun, Patrialis juga bertemu dengan enam tersangka kasus dugaan suap Deputi Gubernus Senior (DGS) BI di antaranya, Reza Kamarullah, TM Nurlif, Baharuddin Aritonang, Soewarno, Asep Ruchimat Sudjana dan Panda Nababan di lantai dua rutan di tempat khusus tahanan tipikor.

Menurut Patrialis kondisi rutan Salemba saat ini masih memprihatinkan karena melebihi kapasitas. Rutan Salemba harusnya menampung sekitar 900 napi, tapi saat ini dihuni sekitar 2.800 orang. Ukuran setiap kamar penjara hanya untuk satu orang, ada yang dilengkapi fasilitas toilet dan tidak.

Patrialis menegaskan meski kondisi tahanan memprihatinkan, tetapi tidak ada perlakuan khusus pada para tahanan dari kalangan politisi ini.

"Ukuran kamarnya satu setengah kali dua setengah, pas untuk satu orang memang kecil ya. Tapi tidak ada perbedaan, semua tahanan sama saja. Tidak ada kamar berAC, tapi semua kamar disini pakai kipas angin. Itu juga pentinglah kita juga masih manusiawi, meskipun kayak begini rutannya," kata Patrialis.

Para tersangka DGS-BI, kata Patrialis, juga tampak cukup menikmati suasana di rutan. "Mereka sehat-sehat saja dan menikmati. Ya meskipun ini rutannya memprihatinkan jumlahnya sudah melebihi kapasitas. Tadi Panda saya datang lagi tidur nyenyak," jelas Patrialis.

Sementara itu, menurut anggota Komisi -III DPR-RI, Ahmad Yani, saat ini telah dibuat tahanan khusus koruptor. Berkapasitas 300 orang, tapi baru terisi 68 orang. Nantinya akan berkoordinasi dengan KPK agar para tahanan ini bisa pindah ke rutan khusus koruptor.

"Ya itu kapasitasnya 300 orang, tapi baru 68 orang. Nanti kami koordinasi dengan orang KPK biar bisa dipindahkan para tahanan ini," jelas Ahmad Yani.

Tidak ada komentar: