Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: EFEK KASUS GAYUS MENTRI KEUANGAN COPOT 5 PEJABAT ESELON III

Senin, 24 Januari 2011

EFEK KASUS GAYUS MENTRI KEUANGAN COPOT 5 PEJABAT ESELON III



INDONESIA GLOBAL

Jakarta - Menteri Keuangan Agus Martowardjojo kembali mencopot 5 pejabat eselon III di lingkungan Kementerian Keuangan. Pencopotan ini dilakukan menyusul keluarnya 12 instruksi presiden tentang penanganan kasus Gayus Tambunan.

"Pada hari dilantiknya pejabat-pejabat di eselon I, termasuk ditjen pajak, ada 5 pejabat yang dicopot untuk selanjutkan akan dilakukan pemeriksaan oleh instansi yang berwenang," kata Agus.

Hal itu dikatakan dia dalam jumpa pers dengan Menko Polhukam, Menkum HAM, Jaksa Agung, Kapolri, usai melapor bersama-sama tentang perkembangan kasus Gayus Tambunan kepada Wapres Boediono di Kantor Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (24/1/2011).

Menurut Agus, pencopotan terhadap sejumlah anak buahnya ini berbeda dengan pencopotan pejabat di Ditjen Pajak pada Maret 2010, ketika lembaganya masih dipimpin mantan Menkeu Sri Mulyani. Saat itu, dilakukan pencopotan besar-besaran pejabat di direktorat banding dan keberatan Ditjen Pajak.

Agus tidak mau berterus terang tentang identitas para pejabat eselon III yang baru saja dia copot itu. Yang jelas, katanya, para pihak yang terindikasi terlibat kasus Gayus Tambuhan itu langsung dilakukan pemeriksaan oleh Irjen Kemenkeu.

"Langsung diproses pemeriksaan karena dalanm kesempatan ini adalah bagian dari tindaklanjut yang kita lakukan setelah inpres. Memang pada saat Maret dan juli (2010) sudah banyak yang dicopot dan diperiksa dan dilakukan pemeriksaan, itu adalah pada saat awal awal kasus itu merebak. Tapi kalau ini adalah tambahannya," tutup mantan Dirut Bank Mandiri ini.

KPK Nilai Ada Pihak yang Sembunyikan Data di Kasus Gayus

Jakarta - Sampai saat ini KPK masih berkutat di tahap pengumpulan bahan dan keterangan dalam kasus Gayus Tambunan. Meski belum masuk ke tahap penyelidikan, upaya KPK dalam kasus ini dipastikan akan tetap menggebu-gebu, meski ada pihak yang menyembunyikan data.

"Sebenarnya di KPK ini walau belum masuk ke penyelidikan tapi effort kita sama dengan penyelidikan," ujar pimpinan KPK M Jasin di kantornya, Jl Rasuna Said, Jaksel, Senin (24/1/2011) petang.

Jasin menurutkan KPK harus berhadapan dengan pihak-pihak yang tidak kooperatif dalam memberikan data. Hal ini, lanjutnya, menjadi persoalan rutin dari KPK untuk dapat membongkar suatu kasus.

"Ruwet karena ada data yang disembunyikan, sebagaimana seperti kasus lainnya. Kita tetap kerja tiap harinya," sambungnya.

KPK saat ini tengah melakukan penelusuran awal terkait kasus Gayus Tambunan. Namun yang ditelusuri KPK adalah bagian kasus yang tidak ditangani oleh Kepolisian.

KPK dan Mabes Polri sendiri saat ini terus melakukan koordinasi dalam pengusutan kasus Gayus ini. Koordinasi diperlukan agar tidak ada tabrakan pergerakan di antara lembaga penegak hukum tersebut.

Gayus ditahan sejak April 2010. Dia ditahan karena dugaan kasus mafia hukum dan mafia pajak. Namun yang membuat publik tercengang, selama dia ditahan, Gayus bisa melenggang ke Macau, Kuala Lumpur, dan Singapura, juga jalan-jalan ke Bali.

Selama ditahan di Rutan Brimob Kelapa Dua, Gayus disebut-sebut 68 kali keluar masuk sel seusai sidang dengan menyetor sejumlah uang. Praktik kotor ini berakhir setelah kepergiannya ke Bali terkuak. Kini Gayus dipindahkan ke LP Cipinang, sedangkan mantan pengelola Rutan Brimob diseret ke pengadilan.

Tidak ada komentar: