Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: KOTA JAMBI: KOMVERSI MINYAK TANAH KE GAS

Senin, 08 November 2010

KOTA JAMBI: KOMVERSI MINYAK TANAH KE GAS

JAMBI GLOBAL
Pemerintah akan melakukan sosialisasi atas rencana konversi minyak tanah ke gas di Kota Jambi hingga akhir Desember nanti. Tim sosialisasi terdiri dari konsultan, pemerintah kota, pemerintah pusat dan dari Dinas Energi Sumber Daya Mineral.

Demikian disampaikan Kepala Bagian Ekonomi Setda Kota Jambi Muharman Nopriansyah, Minggu (7/11). Dia mengatakan, tim tersebut masih melakukan pendataan dan sosialisasi hingga saat ini.

Menurutnya tim tersebut akan menyosialisasikan secara keseluruhan seperti pemakaian regulator dan antisipasi kecelakaan tabung gas. Mereka akan melakukan sosialisasi hingga masyarakat mengetahui secara jelas penggunaan tabung gas. "Sosialisasi juga akan dilakukan oleh aparat pemerintah mulai dari tingkat RT," katanya.

Nopriansyah mengatakan, satu di antara kriteria utama penerima tabung gas adalah warga yang penghasilannya di bawah Rp 1,5 juta per bulan dan masih menggunakan minyak tanah atau kayu bakar. Tim konsultan yang akan mendata secara langsung warga yang berhak menerima konversi gas.

Tim akan berkoordinasi dengan ketua RT, lurah dan camat setempat untuk menentukan warga yang berhak mendapatkannya. Aparat pemerintah di daerah yang mengetahui secara jelas dan rinci mengenai status ekonomi warganya.

Sebanyak 84.809 tabung gas akan didistribusikan kepada masyarakat yang berada di wilayah Kota Jambi. Mengenai pendistribusian, Nopriansyah belum tahu kepastiannya. "Setelah adanya pendataan dan sosialisasi ke masyarakat baru akan didistribusikan," katanya.

Sementara itu beberapa warga Kota Jambi yang mendengar rencana konversi tersebut masih ragu. Mereka masih menyangsikan keamanan menggunakan gas. "Belum ada sosialisasi dari pemerintah tentang penggunaan gas, makanya masyarakat masih ragu," kata Isa (37) warga Buluran Kenali.

Dikatakannya, apabila pemerintah langsung turun mensosialisaikan kepada masyarakat tentang penggunaan gas yang aman tentunya lambat laun rencana tersebut tidak mengalami hambatan.

"Biasanya yang tua-tua itulah yang masih takut menggunakan gas karena dari yang mereka lihat di TV, gas dapat meledak dan mencelakai orang," kata Isa.

Sampai saat ini menurut Isa di daerahnya belum ada sosialisasi dari pemerintah, "Belum ada yang datang sosialisasi, pendataannya saya juga tidak tahu," kata Isa.

Tidak ada komentar: