UMUMNYA pria tak terlalu memerhatikan fungsi “adik kecil”-nya. Meskipun menghadapi masalah atau sesuatu yang aneh, mereka malu untuk mencari tahu kepada ahlinya.
Padahal, dalam setiap senggama, Mr P-lah yang menentukan performa pria di ranjang. Bahkan, alat vital pria memegang peran yang vital untuk ajang pergumulan.
Bila Anda ingin mengetahui lebih dalam seputar alat kelamin pria, maka penjabaran pengarang The Puberty Book Wendy Darvill dan Kelsey Powell mampu menjawabnya:
Ukuran penis
Ukuran penis saat tidak berereksi sangat bervariasi, baik dari satu pria ke pria lainnya. Ukuran Mr P sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan ukuran badan si pria.
Saat penis berereksi, Mr P yang berukuran kecil menjadi bertambah besar. Dengan demikian, ukuran penis yang sedang berereksi tidak banyak berbeda satu sama lain.
Fungsi Penis
Penis memiliki tiga fungsi, yaitu sebagai tempat keluarnya urine, air mani (yang mengandung banyak sperma), dan memberikan kenikmatan seksual.
Ujung atau kepala penis disebut glan. Kepala penis merupakan bagian yang paling peka. Bagian panjang dari penis disebut batang penis. Penis terbentuk dari banyak ujung saraf dan bahan seperti busa yang disebut jaringan erektil.
Saat pria terangsang, jumlah darah yang mengalir masuk ke penis bertambah banyak. Dan ruang-ruang kecil di dalam penis terisi penuh oleh darah.
Keadaan ini membuat penis menjadi keras. Dalam kondisi bereksi, penis menjadi bertambah besar dan berwarna lebih gelap.
Kulup
Kulup adalah lipatan kulit yang menutupi kepala penis. Kelenjar-kelenjar kecil di bawah kulup menghasilkan zat berupa krim yang berwarna keputihan, yang disebut smegma. Smegma merupakan zat pelicin yang menyebabkan kulup dapat ditarik membuka atau menutupi kepala penis.
Di bagian bawah penis, ada sekumpulan jaringan yang disebut fraenulum. Fraenulum berfungsi untuk mencegah pembukaan kulup terlalu lebar.
Testikel (buah pelir)
Testikel adalah dua buah kelenjar yang menggantung di belakang penis di dalam kantong kulit yang disebut skrotum. Testikel yang satu biasanya menggantung lebih rendah dari satunya, sehingga mereka dapat saling menyesuaikan kedudukan.
Testikel terbagi menjadi 250 segmen-segmen kecil, agak mirip dengan buah jeruk. Setiap segmen terdiri dari saluran-saluran kecil, yang semuanya bergulung-gulung.
Jika saluran yang menggulung ini diluruskan, maka panjangnya dapat mencapai bemeter-meter. Di bagian dalam saluran ini ada barisan sel. Di sinilah sperma (spermatozoid) diproduksi.
Begitu proses ini dimulai, kira-kira 70 juta sperma akan diproduksi secara berkesinambungan setiap hari sampai usia lanjut nanti.
Skrotum
Testis disimpan di dalam kantong kulit yang disebut skrotum. Skrotum memainkan peran penting dalam pembuatan sperma dengan cara mengontrol suhu testis. Sperma hanya dapat diproduksi pada suhu sekitar dua derajat lebih rendah dari suhu tubuh bagian dalam.
Kedua testis ini menggantung di luar tubuh, sehingga udara luar yang bersirkulasi di sekitarnya dapat menjaga suhu testis rupanya tetap agak lebih rendah dari suhu tubuh di bagian lainnya. Saat suhu di luar tubuh dingin, skrotum mengerut dan mendekatkan testis ke tubuh agar menjadi lebih hangat.
Vas
Sperma bergerak dari epididimis ke dalam saluran yang disebut vas (atau vas deferens), yang masing-masing terhubung dengan setiap testis. Vas ini mengangkut sperma masuk ke dalam daerah penyimpanan di kelenjar prostat. Kelenjar prostat berukuran kira-kira sebesar buah kenari. Fungsinya, menghasilkan cairan yang membantu gerakan sperma.
Di dekat prostat ada kelenjar-kelenjar lain, yaitu vesika seminalis yang memproduksi zat makanan sperma dan kelenjar Cowper yang memproduksi cairan pelicin. Campuran sperma dengan cairan lainnya ini disebut air mani.
Kedua vas bergabung menjadi satu di dekat kelenjar prostat dan menjadi satu saluran yang disebut salran kencing (uretra). Saluran kencing memiliki dua fungsi. Pertama, mengangkut air kencing dari kandung kemih di luar tubuh. Kedua, mengangkut semen ke luar tubuh.
Saat pria mengalami ereksi, dan ejakulasi air mani, sebuah otot akan menutup rapat saluran kencing dari kandung kemih untuk memastikan air kencing (urine) tidak bercampur dengan air mani. Itulah sebabnya mengapa seorang pria sulit kencing jika sedang berereksi.
Kadang-kadang pria harus menunggu sampai tidak berereksi lagi sebelum mereka dapat kencing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar