Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: PSSI GUNAKAN CARA-CARA ORBA

Minggu, 16 Januari 2011

PSSI GUNAKAN CARA-CARA ORBA

INDONESIA GLOBAL



Suporter Solo FC membentangkan spanduk yang menuntut Nurdin Halid turun dari jabatan ketua umum PSSI, saat laga perdana LPI antara Solo FC lawan Persema Malang di Stadion Manahan Solo, Sabtu (8/1/2011).
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia dinilai telah melakukan cara-cara Orde Baru (Orba) dengan tidak mengakui keberadaan Liga Primer Indonesia sebagai kompetisi resmi.
PSSI melakukan cara-cara Orde Baru dengan selalu menutup diri. Seharusnya PSSI bisa membuka diri atas keberadaan LPI. Kompetisi tersebut dibuat agar klub tidak lagi mengandalkan APBD. Padahal, LPI saat ini sudah menjadi magnet sepak bola Indonesia.

Hal itu disampaikan pengamat sepak bola Ari Junaedi kepada wartawan di Gedung MPR/DPR/DPD, Jakarta, Jumat (14/1/2011). Keputusan PSSI tidak mengakui LPI, kata Ari, menunjukkan, induk sepak bola tertinggi tersebut menutup diri terhadap perubahan. "Mereka melakukan cara-cara Orde Baru dengan selalu menutup diri," kata Ari.

Menurut dia, PSSI tidak mengakui LPI karena menganggap liga yang digagas Arifin Panigoro tersebut sebagai kompetitor. "Seharusnya PSSI bisa membuka diri atas keberadaan LPI. Kompetisi tersebut dibuat agar klub tidak lagi mengandalkan APBD. Padahal, LPI saat ini sudah menjadi magnet sepak bola Indonesia," ungkapnya.

Ari juga mempertanyakan keputusan PSSI tidak memanggil pemain-pemain LPI dalam tim nasional. "Sesuai aturan FIFA memang dilarang pemain yang dinaungi federasi setempat membela timnas. Tapi, masyarakat nanti menilai, masa pemain sekelas Irfan Bachdim, Kim Kurniawan, dan Andik Vermansyah tidak dipanggil. Jadi, kita lihat saja apakah pemain-pemain yang dianungi PSSI bisa mengalahkan Turkmenistan," ujarnya.

Sebagaimana diberitakan, PSSI tetap tegas tidak mengakui keberadaan LPI meskipun mengizinkan kompetisi tersebut terus bergulir. Namun, sesuai dengan amanat FIFA, PSSI akan memberikan sanksi bagi pemain, wasit, agen, pelatih, dan pengurus di bawah naungan PSSI yang terlibat dalam LPI.

Tidak ada komentar: