INDONESIA GLOBAL
Politik
PDIP Tolak Tawaran Istana Masuk Kabinet
Hingga kini PDI Perjuangan belum memberikan sinyal untuk masuk ke dalam pemerintahan.
Minggu, 6 Maret 2011, 18:13 WIB
SBY dan Megawati saat Debat Capres
- Setelah kunjungan Hatta Rajasa ke kediaman Megawati Soekarnoputri dan Taufiq Kiemas, muncul spekulasi PDI Perjuangan akan masuk kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tapi, sepertinya PDIP menolak tawaran Istana itu.
"Masalahnya sampai sekarang usaha untuk menggandeng PDIP ke koalisi sepertinya belum membuahkan hasil," kata Ketua Pusat Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla, usai acara 'Persiapan Rekonsiliasi dan Rekonstruksi Bangsa dan Negara' di kantor Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Jalan Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Minggu 6 Maret 2011.
Tetapi Ulil tidak menyebut apa alasan penolakan PDIP untuk masuk kabinet itu. Meski demikian Demokrat masih berharap PDI Perjuangan dapat masuk ke dalam kabinet untuk dapat menyeimbangkan koalisi.
Menurut Ulil, hingga kini PDI Perjuangan belum memberikan sinyal untuk masuk ke dalam pemerintahan. "Selama ini kita kerap berhadapan dengan sejumlah tantangan seperti kekerasan atas nama agama. kalau PDIP masuk, itu ideal banget," kata dia.
Pada Selasa malam 1 Maret lalu, Hatta Rajasa mengakui telah menemui Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas di kediaman, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Putri Kiemas dan Megawati, Puan Maharani, hadir dalam pertemuan itu.
Tetapi, Hatta tidak bertemu Megawati. Karena, Ketua Umum PDI Perjuangan itu memilih makan malam di luar rumah bersama Sekretaris Jenderal Tjahjo Kumolo. Santer beredar kabar, Puan ditawari kursi kabinet.
Taufiq Kiemas dan Megawati selama ini kerap berbeda pendapat, terutama soal posisi hubungan PDIP dengan Demokrat.
Kiemas pernah menyatakan, PDIP terbuka saja jika ada kadernya ditunjuk menjadi menteri di Kabinet Indonesia Bersatu II. "Jika Presiden butuh, ya tidak masalah," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis, 10 Februari 2011 lalu.
Tapi Megawati, berkali-kali menegaskan bahwa PDIP tetap pada keputusan Munas sebelumnya. "Saya tidak mungkin menerima koalisi. Karena bukan kebutuhan saya," kata Megawati Soekarnoputri, usai acara "4 Pilar Kebangsaan" di Kantor Pusat PDIP, Jakarta Selatan, Rabu 24 November 201
PDIP tak ikut campur dalam masalah internal koalisi yang memerintah.
Senin, 7 Maret 2011, 13:12 WIB
Kampanye PDIP
Sinyal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan berkoalisi dengan Partai Demokrat semakin melemah. Hari ini, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, menegaskan partainya memilih berkoalisi dengan rakyat.
"Posisi partai kami jelas ingin berkoalisi dengan rakyat," ujar Tjahjo di Gedung DPR, Jakarta, Senin 7 Maret 2011.
Dengan demikian, kata Tjahjo, PDIP menempatkan posisi politiknya untuk tidak ikut campur dalam suatu masalah internal koalisi partai pendukung pemerintah. Namun, setiap keputusan pembangunan politik yang disampaikan pemerintah akan diawasi. Jika ada ada yang menyimpang, PDIP akan memprotesnya.
Mengenai ada partai politik lain yang ingin bergabung dengan koalisi, pun bukan urusan PDIP. "Itu hak politik partai lain, PDI Perjuangan tak ikut campur. Soal Presiden mau keluarkan partai lain, itu hak Presiden. Kami hanya mengingatkan, ini pemerintahan presidensial, bukan pemerintahan koalisi, sepenuhnya di tangan Presiden," kata Tjahjo.
Sinyalemen PDIP bergabung dalam koalisi muncul ketika Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional, menemui Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDIP Taufiq Kiemas. Bahkan kemudian terdengar lagi kabar Puan Maharani, Ketua Bidang Politik PDIP, diminta masuk kabinet.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar