WIKILEAKS
Prajurit Pembocor AS Dapat Dakwaan Baru
Washington DC, Kamis - Prajurit Amerika Serikat tersangka pembocor ratusan ribu dokumen rahasia ke WikiLeaks dikenai dakwaan baru, antara lain membantu musuh. Dakwaan itu membuat Prajurit Satu Bradley E Manning menghadapi ancaman hukuman mati atau penjara seumur hidup.
Angkatan Darat AS mengajukan 22 dakwaan baru, Rabu (2/3), terhadap Manning, termasuk menyebabkan disebarkannya informasi intelijen di internet. Dakwaan itu tidak menyebutkan secara spesifik dokumen apa. Namun, analis militer itu dituduh mengunduh dan mendistribusikan lebih dari 250.000 kawat rahasia Deplu AS serta sejumlah catatan perang di Irak dan Afganistan. Ribuan dokumen itu telah diterbitkan di situs internet WikiLeaks.
Manning, mantan analis intelijen yang diduga mendapatkan dokumen-dokumen itu ketika bertugas di Irak, ditahan di pangkalan marinir di Virginia, sementara para pejabat AS menginvestigasi diterbitkannya dokumen-dokumen tersebut.
Dakwaan baru dari militer AS terhadap Manning itu berdasarkan hasil penyidikan selama tujuh bulan. Pernyataan resmi militer menyebutkan, dakwaan itu termasuk ”membantu musuh” dan ”secara tidak sah menyebabkan data intelijen diterbitkan di internet”.
Walau membantu musuh merupakan pelanggaran berat di bawah Uniform Code of Military Justice, para jaksa militer telah memberi tahu tim pembela Manning bahwa mereka tak akan merekomendasikan hukuman mati kepada jenderal berbintang dua yang bertugas menangani tindakan hukum kasus itu.
Militer AS tidak mengesampingkan kemungkinan mendakwa orang lain dalam kasus itu berdasarkan kajian yang sedang berlangsung. Para pemimpin AD mengatakan, mungkin ada kebocoran pengawasan yang memungkinkan terjadi pelanggaran itu.
Dibocorkannya kawat rahasia Deplu AS itu dikecam para pejabat AS. Mereka mengatakan, banyak jiwa terancam karena kebocoran itu mengungkap identitas orang-orang yang secara rahasia bekerja untuk AS.
Pembocoran itu juga menggetarkan komunitas diplomatik karena kawat-kawat tersebut kerap menyebut deskripsi dan penilaian yang memalukan mengenai pemimpin-pemimpin asing, yang bisa membahayakan hubungan AS dengan sekutunya.
Walau ribuan kawat itu sudah dikeluarkan, sebagian besar dari data yang diambil belum dibuka untuk umum.
Manning bulan Juli lalu dikenai dakwaan menyalahgunakan dan membocorkan data rahasia serta membahayakan keamanan nasional. Saat itu Manning diketahui mengeluarkan video militer mengenai sebuah serangan terhadap orang-orang tak bersenjata di Irak.
Para pejabat militer mengatakan, dakwaan baru itu menuduh Manning menggunakan perangkat lunak tidak sah pada komputer pemerintah untuk mengambil informasi rahasia, secara ilegal mengunduhnya, dan mengirim data itu untuk disebarkan kepada umum oleh apa yang diistilahkan militer AS ”musuh”.
AD mengatakan, kalau terbukti bersalah dalam semua dakwaan, Manning akan menghadapi hukuman penjara seumur hidup dan dipecat secara tidak hormat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar