INDONESIA GLOBAL
Pemuda Bandung Pamit Bunuh Diri via FB
facebook Status Matsugawa Dana di akun Facebook-nya.
Seorang remaja asal Jakarta yang tinggal di Bandung dengan akun Facebook "Matsugawa Dana" mengumumkan niat bunuh dirinya via situs jejaring sosial tersebut. Ia membuktikannya dengan naik ke atap Bandung Super Mall, Rabu (23/2/2011) dini hari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, Dana memang naik dan bersiap melompat dari atap Bandung Super Mall (BSM). Beruntung, Dana berhasil diselamatkan petugas keamanan mal tersebut. "Dana terlihat ragu-ragu saat akan melompat," ujar sumber.
Pemuda itu menuliskan niatnya melalui akun Facebook-nya, Selasa (22/2/2011). Remaja yang terobsesi dengan segala jenis kebudayaan Jepang itu mengaku akan melompat dari atap gedung BSM tepat pukul 24.00 WIB.
Dalam pesan terakhirnya, Dana meminta maaf kepada semua temannya di Facebook dan sedikit menjelaskan alasannya melakukan hal tersebut.
"Bwt semua temen yg udah nge add fb gw, gw ucapkan terimakasih banyak. tapi mungkin hari inilah, hari terakhir dimana gw ngebuka fb gw. karena tepat jam 12 teng, pada hari ini, gw akan loncat dari atap gedung BSM. gw tau hal ini memang bodoh. tapi mantan gw, Melita Cahyani sama sekali ngga mau maafin n nerima gw kembali menjadi pacarnya. Gw harap, kalian bisa mengerti. Thx 4 everything All," tulis remaja tersebut.
Hingga berita ini ditulis, ada 57 komentar atas status soal niat bunuh diri. Salah satu komentar serius datang dari temannya, Akbar Tajri. Ia menulis, "is there update? trus terang buat gw, yang cukup kenal Dana, agak khawatir dgn ancaman ini. sayangnya yg komen kebanyakan, menurut gw, sarkastis dan ga smua orang bisa ngerti. atau bahkan nganggap joke, cari perhatian, etc. yg justru bisa ...meningkatkan motivasi."
Ia melanjutkan, "FYI, Dana bukan tipe yg suka atau bisa cari perhatian. ketika dia sakit, dia akan menganggap serius sakit itu. tolong temen2 lebih hati2 kalo komen. mudah2an gw salah seperti biasanya. dan kalo memang benar terjadi, mudah2an gagal seperti sebelumnya gagal."
Pamit Bunuh Diri Via Facebook Saat Natal
Jennifer Langridge, ibu dari Jane Simone Back (42), menyesalkan ribuan teman putrinya di Facebook yang justru mengolok-olok ketika Jane berpamitan hendak bunuh diri via media jejaring sosial itu.
Jane yang transjender itu pada Natal lalu menulis, Took all my pills be dead soon bye bye everyone (Minum semua pil saya agar segera mati. Selamat tinggal semuanya).
Sejumlah temannya menganggapnya berdusta. Seorang lain menyebut itu pilihannya. Pesan tertulis di media jejaring sosial sering kali tipis batasnya antara sungguh-sungguh dan berkelakar.
Namun, ternyata Jane ditemukan tewas 17 jam kemudian. Polisi tahu setelah mendobrak pintu flatnya di Montague Street, Brighton, Inggris.
"Saya lumpuh sehingga tidak dapat naik turun tangga ke flat Simone. Karena itu, saya langsung menelepon polisi. Sangat menjengkelkan mengetahui tak seorang pun berbuat sesuatu untuk putri saya," kata Jennifer.
Teman Jane, Samantha Pia Owen, mengatakan, "Semua orang berdebat di Facebook seolah itu tak terjadi. Padahal, beberapa orang itu tinggal dekat flat Simone."
Meninggalkan Pesan di Facebook Sebelum Bunuh Diri
Daily Mail
Pesan yang ditinggalkan Lita Broadhurst di Facebook sebelum bunuh diri
Pesan yang ditinggalkan Lita Broadhurst di Facebook sebelum bunuh diri
Pesan yang ditinggalkan Lita Broadhurst di Facebook sebelum bunuh diri
Ekspatriat asal Inggris, Lita Broadhurst (48), tewas seketika setelah terjun dari lantai 4 sebuah gedung permukiman setinggi 9 meter lebih. Perempuan yang berprofesi sebagai guru ini sempat meninggalkan catatan di situs jejaring sosial Facebook untuk seorang putrinya yang masih remaja.
Lita Broadhurst yang menetap di dekat Almeria, tenggara Spanyol, semula direncanakan memberikan kesaksian terhadap mantan kekasihnya yang dituduh melakukan kekerasan fisik terhadap dirinya. Persidangan itu sendiri berlangsung pada hari ketika Lita mengakhiri hidupnya.
Mantan kekasih Lita Broadhurst telah dibebaskan dengan jaminan. Sementara itu, pihak penyidik masih terus menyelidiki pesan yang ditulis ibu dari 2 anak ini dua hari sebelum ia mengakhiri hidupnya.
Lita yang menyebut pelaku kekerasan terhadap dirinya di pesan Facebook di antaranya menulis: "Aku merasa sangat ketakutan dalam 12 jam terakhir sehingga harus tidur dengan pemukul besi di tangan, sebuah botol yang disiapkan di samping ranjang, dan telepon yang disiagakan untuk menelepon polisi."
"Saya tidak biasanya ditaklukkan oleh perasaan khawatir, tetapi entah kenapa kali ini aku tidak kuasa dikelilingi oleh perasaan khawatirku. Anak-anakku adalah satu-satunya sandaranku dan aku sangat menyesal dengan kedukaan yang kutinggalkan bagi mereka berdua," ucapnya.
"Kumohon pada anak-anakku, janganlah membenciku karena aku telah mengecewakan kalian. Kasih sayangku terhadap kalian tidak akan pernah sirna karena aku yakin kalian akan tetap bisa merasakannya saat membutuhkannya."
Pesan ini diberi judul oleh Lita Broadhurst, "Kata-kata Terakhir."
Lita diduga mencantumkan pesannya ini di Facebook pada hari yang sama saat ia melaporkan kekerasan yang dilakukan oleh kekasihnya yang juga berasal dari Inggris. Belum ada jadwal baru dari persidangan mantan kekasihnya itu.
Lita meninggal dunia sekitar pukul 09.30 pagi waktu setempat pada Jumat pekan lalu. Polisi bergegas menuju rumahnya setelah mendapatkan keterangan dari para tetangganya dan mendapatinya telah tewas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar