Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: DAPAT SIGNAL DARI GERINDRA ICAL TAK RAGU LAGI JADI OPOSISI

Selasa, 08 Maret 2011

DAPAT SIGNAL DARI GERINDRA ICAL TAK RAGU LAGI JADI OPOSISI

INDONESIA GLOBAL



Ical: Golkar Tak Ragu Jadi Oposisi

Selasa, 8 Maret 2011 | 13:17 WIB

Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, Partai Golkar tidak ragu untuk menjadi oposisi. Berada di luar kabinet, katanya, merupakan pilihan yang rasional. Dan, pilihan itu terbuka lebar melihat situasi politik yang berkembang saat ini.

"Bila keberadaan Golkar dan gagasan-gagasan Golkar untuk membangun bangsa ini dianggap tidak memberikan kenyamanan dari pemerintahan, maka Golkar tidak akan ragu untuk berkarya dan memainkan peranan sebagai kekuatan politik penyeimbang," kata Aburizal yang biasa disapa Ical dalam pidato pembukaan Rapat Konsolidasi Nasional Partai Golkar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (8/3/2011).

Ia kembali menegaskan, Partai Golkar sudah kenyang dengan kekuasaan. "Golkar ingin melihat kepentingan bangsa. Bukan sekadar dua atau tiga posisi menteri atau sekadar ingin menikmati kekuasaan belaka," jelasnya.

Kendati demikian, Ical melanjutkan, Golkar juga terbuka untuk pilihan lainnya, yakni tetap bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah. Hanya saja, ia menekankan, koalisi yang dibangun bukan berarti mengubur perbedaan pendapat antar partai di dalamnya.

"Bekerjasama dengan partai lain untuk memimpin pemerintahan dengan suasana persahabatan yang saling menghormati. Koalisi bukan berarti menguburkan perbedaan atau memaksakan persamaan. Koalisi adalah pemikiran memperluas dukungan dalam menciptakan pemerintahan yang stabil," ucapnya.

Secara terpisah, Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso mengatakan, kepengurusan Golkar di sejumlah daerah menghendaki partai beringin itu keluar dari koalisi. Alasannya adalah demi menjaga kemandirian partai. "Tapi banyak juga yang bilang, dalam koalisi kita tetap bisa berekspresi," kata Priyo di sela-sela rapat konsolidasi.

Dalam rapat konsolidasi nasional tersebut, Partai Golkar mengundang seluruh pimpinan daerah se-Indonesia. Sebagai Ketua Umum, Ical ingin menjaring aspirasi untuk memutuskan sikap Golkar menyangkut koalisi dan perombakan kabinet.

Dijadwalkan, sore ini pukul 16.00 di Wisma Negara, Ical akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Dewan Pembinan Partai Demokrat membicarakan nasib Golkar di koalisi.

Hubungan antarpartai politik pendukung pemerintah merenggang pasca-usulan hak angket pajak. Partai Golkar dan PKS memilih berbeda suara dengan Partai Demokrat. Kedua partai tersebut juga bersimpang jalan saat pengambilan keputusan mengenai usulan hak angket pajak kasus Bank Century. Presiden Yudhoyono tengah memikirkan evaluasi serius untuk menata ulang koalisi.

Burhan-LSI: Tiga Manuver Gerindra Terencana
"Secara strategi politik, Prabowo dan Gerindra tampak paling sistematis mempersiapkan diri

Prabowo Subianto (Gerindra) dan Bursah Zarnubi (PBR)

Partai Gerindra kembali menjadi sorotan belakangan ini karena tiga hal. Pertama, karena Partai Bintang Reformasi (PBR) bergabung dengan partai binaan Prabowo Subianto tersebut. Kedua, Wakil Ketua Umum Gerindra dan salah satu orang kepercayaan Prabowo, Muchdi PR, menyatakan akan masuk ke jajaran pimpinan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Ketiga, Gerindra menyatakan tak menjamin akan mendukung usul angket mafia pajak yang sedang bergulir di DPR.

Peneliti senior Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi menilai tiga manuver tersebut bukan kebetulan, melainkan telah direncanakan dengan matang oleh Gerindra. "Secara strategi politik, Prabowo dan Gerindra tampak paling sistematis mempersiapkan diri menjelang Pemilu 2014 dibanding partai lain," kata Burhan , Senin, 21 Februari 2011.

Ditambahkan dia, bergabungnya PBR membuktikan Gerindra terbukti berhasil mengajak partai lain untuk merger, meskipun partai yang bergabung tergolong partai-partai kecil yang belum tentu membawa peningkatan efek elektoral secara signifikan. Namun, menurut Burhan, sedikit banyak mereka akan berpengaruh terhadap perolehan suara Gerindra.

Rencana menyeberangnya Muchdi ke PPP juga bukan tanpa tujuan. Burhan melihat itu bagian dari siasat. "Jadi, bukan berarti Gerindra pecah, tapi justru sebaliknya, Gerindra memang menanam elit-elit mereka di partai lain guna mendekatkan diri dengan berbagai partai."

Manuver ini jelas berkait erat dengan rencana pencalonan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto, sebagai presiden pada Pemilu 2014 nanti.

"Elektabilitas Prabowo memang kuat, tapi Beliau harus disokong oleh partai-partai lain. Tidak bisa hanya Gerindra yang mencalonkan Prabowo," kata Burhan.

Adapun soal penolakan Gerindra terhadap usul angket mafia pajak, di mata Burhan, "Ini nyata-nyata terbaca sebagai bentuk pendekatan Gerindra kepada Demokrat. Semacam investasi politik Gerindra kepada Demokrat dan SBY."

Pasalnya, SBY tidak dapat mencalonkan diri lagi sebagai Presiden pada pemilu mendatang. Oleh karena itu, di mata Burhanuddin, Prabowo sedang memposisikan dirinya di hadapan berbagai partai sebagai salah satu calon presiden terkuat.

Tidak ada komentar: