INDONESIA GLOBAL
LSM di Paris: 6.000 Orang Tewas di Libya
Rabu, 2 Maret 2011 | 23:45 WIB
Tentara Libya yang membelot memuat amunisi dan senjata antipesawat udara ke bagian belakang sebuah truk pikap di basis militer di bagian timur Benghazi, Selasa (1/3).
Anak-anak Libya menaiki sebuah tank yang rusak, beberapa di antaranya bahkan naik ke laras meriam, untuk merayakan kemenangan di kota Benghazi, Minggu (28/2). Pemerintah Amerika Serikat mendesak sekutu mereka di Eropa, Senin, untuk mempertegas sanksi kepada Pemerintah Libya. Namun, keraguan merebak atas efektivitas usul zona larangan terbang untuk mencegah rezim Moammar Khadafy meluncurkan serangan udara mengatasi pengunjuk rasa prodemokrasi.
Sedikitnya 6.000 orang tewas sejak pemberontakan terhadap pemerintahan Moammar Khadafy meletus pada dua pekan lalu.
"Korban tewas di seluruh negeri berjumlah sekitar 6.000 orang," kata Ali Zeidan, juru bicara lembaga swadaya masyarakat (LSM) Liga Hak Asasi Manusia Libya, Rabu (2/3/2011).
Aktivis LSM itu berani bicara terbuka kepada wartawan, tetapi di Paris, Perancis. Menurut dia, korban tewas itu termasuk 3.000 orang di ibu kota, Tripoli; 2.000 orang di Benghazi, kota kedua Libya yang dikuasai pemberontak; dan 1.000 orang lagi di kota-kota lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar