Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: JADI PENENTU GERINDRA TOLAK ANGKET PAJAK

Selasa, 22 Februari 2011

JADI PENENTU GERINDRA TOLAK ANGKET PAJAK

INDONESIA GLOBAL


Jadi Penentu, Ini Penjelasan Fraksi Gerindra
"Kalau penjelasan mengenai angket ini tidak memuaskan, kami menolak."
Selasa, 22 Februari 2011, 11:14 WIB

Prabowo Subianto juru kampanye Gerindra di Sidoarjo

Siang ini Selasa 22 Februari 2011, Hak Angket Mafia Pajak sedang dibahas dirapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat. Apakah usulan itu diterima atau ditolak akan ditentukan dalam rapat ini. Sejumlah kalangan menilai bahwa lolos tidaknya hak angket itu sangat bergantung pada suara Fraksi Gerindra.

"Dari komposisi suara, memang tergantung Fraksi Gerindra. Saya dengar, mereka saat ini sedang menimbang-nimbang," kata Sekretaris Fraksi Golkar Ade Komaruddin sebelum rapat digelar. Baca selengkapnya di sini.

Ke mana suara Fraksi Gerinda?

"Kalau penjelasan mengenai angket ini tidak memuaskan, kami menolak," kata salah satu legislator asal Gerindra, Martin Hutabarat sebelum rapat dimulai. Niat baik dalam mengusut mafia perpajakan, katanya, jangan sampai dinodai oleh kepentingan-kepentingan emosional yang berujung jadi bahan tertawaan masyarakat.

Saat ini sudah ada dua panja perpajakan yang sudah berlangsung yakni di Komisi III dan Komisi XI DPR. Dan rapat paripurna ini sedang dibahas kemungkinan untuk Pansus. Jika ketiga mekanisme ini berjalan bersamaan, "Apa tidak jadi tertawaan masyarakat," kata Martin.

Apalagi, lanjutnya, ketiga mekanisme ini kemungkinan akan beranggotakan orang-orang yang sama dan bisa saja memanggil satu narasumber yang sama. "Makanya kami ingin ini dibenahi dulu," kata Martin yang juga anggota Komisi III ini.

Pembenahan mekanisme itu juga bisa dilakukan dengan mengakhiri dua panja untuk kemudian membentuk pansus. "Bahan-bahan dari panja ini kemudian bisa jadi masukan bagi pansus," kata dia.

Apakah sikap Gerindra terkait angket ini karena ada tawaran kursi kabinet? "Itu pandangan yang terlalu naif. Kami terlalu naif kalau tujuan hanya untuk hal-hal seperti. ini mengenai idealisme."

Dia lantas membandingkan hasil akhir Pansus Century yang kini hanya berujung jadi retotika semata. "Jangan sampai ke depan ini hanya sekadar transaksional saja."


Satu dari Dua Usul Angket Pajak Kandas
Dua politisi Gerindra dan 7 politisi Golkar menarik diri. Pengusul tak lagi capai kuota.
Selasa, 22 Februari 2011, 12:05 WIB

Ketua DPR Marzuki Alie memimpin rapat paripurna

Salah satu usulan Angket Perpajakan yakni yang diusulkan sejumlah anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat dipastikan kandas. Sembilan pengusul menarik dukungan sehingga dengan demikian tak memenuhi syarat lagi sebagai usulan Angket.

Ketua DPR Marzuki Alie menyampaikan dalam rapat paripurna DPR bahwa ada tiga surat yang masuk ke pimpinan Dewan mengenai usulan Angket yang masuk ke pimpinan pada 4 Februari 2011 lalu itu. Surat pertama dari Subagyo, anggota Fraksi Gerindra, per 8 Februari 2011 yang menyatakan menarik dukungan dari usulan hak yang bernama resmi Hak Angket Penerimaan Negara dari Pajak dan Kasus-kasus Perpajakan itu.

"Surat kedua dari Sumaryati, juga Fraksi Gerindra, per 18 Februari. Isinya sama, menarik dukungan," kata Marzuki dalam rapat Selasa 22 Februari 2011.

Kemudian, surat ketiga dari tujuh anggota Fraksi Golkar. Isinya juga mencabut dukungan atas usulan Angket Perpajakan. Dengan demikian, kata Marzuki, jumlah pengusul tidak lagi mencapai 25 orang sebagaimana syarat minimal yang diatur Undang-undang.

"Dari 27 menjadi 18 anggota. Dengan demikian, syarat minimal sebagaimana diatur Tata Tertib yakni 25 anggota tidak terpenuhi," katanya. Karena itu, Marzuki menyampaikan, agenda pengambilan keputusan mengenai Hak Angket Penerimaan Negara dari Pajak dan Kasus-kasus Perpajakan ini ditunda sampai jumlah penanda tangan dilengkapi.

"Apakah ini disetujui?" kata Marzuki kepada peserta rapat.

Para peserta rapat menjawab dengan koor. "Setuju."

Selain usulan Angket ini, terdapat usulan Hak Angket Mafia Perpajakan yang diajukan 114 orang. Usulan ini juga akan dibahas dalam rapat paripurna hari ini. Soal dua Angket ini, bisa dibaca di sini.


Golkar: Angket Pajak Tergantung Gerindra
Golkar menilai Pansus Perpajakan menjadi satu jalan untuk membenahi sistem perpajakan.
Selasa, 22 Februari 2011, 10:46 WIB


Hari ini Hak Angket perpajakan dibahas di rapat Paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat.  Rapat itu sudah dibuka Ketua DPR Marzuki Alie dan memenuhi kuorum. Sekretaris Fraksi Golkar, Ade Komaruddin, menilai bahwa lolos tidaknya Hak Angket ini sangat bergantung pada Fraksi Gerindra.
"Dari komposisi suara, memang tergantung Fraksi Gerindra. Saya dengar, mereka saat ini sedang menimbang-nimbang," kata Sekretaris Fraksi Golkar Ade Komaruddin di Gedung DPR, Selasa 22 Februari 2011. "Tapi bagi Golkar, menang biasa, kalah juga biasa."

Meski demikian, Golkar berharap Hak Angket ini bisa lolos sehingga Pansus mampu membongkar dan membenahi sistem perpajakan. "Dengan begitu, kita mampu mendorong penerimaan sehingga pendapatan negara bisa bertambah. Ini bisa dilakukan dengan berkurangnya kebocoran-kebocoran pajak," tegasnya.

Jika pendapatan negara ini bisa meningkat, dana yang ada bisa digunakan untuk memberantas kemisikinan, mengurangi pengangguran, dan lain sebagainya.

Saat ditanya mengenai rencana Partai Demokrat yang akan melakukan evaluasi koalisi,  Ade tidak terlalu ambil pusing. Dia hanya meminta Demokrat kembali pada idealisme awal yang mereka dengungkan, yakni memberantas mafia. "Kalau mau evaluasi, silakan. Kami siap dengan resiko apapun," kata dia.

Yang penting, sambungnya, Golkar bisa melakukan sesuatu untuk kepentingan rakyat, yakni menggenjot penerimaan pajak untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran.

Tidak ada komentar: