INDONESIA GLOBAL
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melarang jajaran pemerintah daerah di Provinsi Kepulauan Riau untuk membangun pusat judi di daerah tersebut.
"Saya ingatkan jangan pernah berpikir, jangan pernah kita punya niat, jangan punya rencana untuk membangun tempat seperti itu," kata presiden saat memberikan sambutan dalam acara pemberian bantuan langsung kepada masyarakat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat sore.
Presiden mengatakan hal itu setelah mendengar pemberitaan dari media massa bahwa akan ada pembangunan pusat judi di Kepulauan Riau.
"Saya mendengar kabar, walaupun kabar itu tidak benar, diangkat di media massa di ibukota, katanya dalam pengembangan kawasan di Kepri ini akan ada tempat judi," kata presiden.
Presiden meminta pejabat daerah memegang teguh moral dan nilai kebajikan dalam melaksanakan pembangunan.
Yudhoyono menegaskan, setiap daerah memiliki kebijakan pembangunan yang berbeda. Indonesia, katanya, sebaiknya membangun dengan membuka kegiatan ekonomi yang membawa kebaikan, sesuai ajaran agama.
"Jangan ada rencana-rencana untuk membuka sesuatu yang sama-sama tidak kita kehendaki yang akan menimbulkan perpecahan di antara bangsa Indonesia," katanya.
Presiden berada di Tanjungpinang untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, seperti kredit usaha rakyat, bantuan sosial, dan bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat.
Turut dalam rombongan presiden, antara lain Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Presiden juga dijadwalkan berkunjung ke Bintan untuk meninjau pelaksanaan pembangunan daerah tersebut sebagai kawasan pariwisata. Presiden Ingin Kepri Bersaing dengan Singapura
Jumat, 25 Februari 2011 21:11 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginginkan Provinsi Kepulauan Riau meningkatkan pembangunan perekonomian masyarakat agar bisa bersaing dengan Singapura.
"Kepri, Batam, Karimun adalah pintu gerbang Indonesia dari sisi utara. Kita tidak ingin yang maju hanya Singapura, Malaysa, Johor. Kita kerja, bejuang, seraya memohon ridho Allah agar Kepri sama majunya dengan Singapura dan Malaysia. Kita harus bisa bersaing secara sehat," kata Presiden saat memberikan sambutan dalam acara pemberian bantuan langsung kepada masyarakat di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, Jumat sore.
Kepala negara menegaskan persaingan adalah hal yang biasa, namun harus dilakukan berdasar etika.
"Persaingan yang sehat juga mengandung unsur saling menghormati dan kerja sama, termasuk dengan negara tetangga," katanya.
Kerja sama yang sehat, kata Presiden akan memberikan manfaat bagi masyarakat.
Untuk itu, selama melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Riau Presiden akan memastikan kegiatan pembangunan di daerah setempat berjalan sebagaimana mestinya.
Rencananya Presiden akan menggelar rapat bersama para pejabat setempat.
Kepala Negara meminta para pejabat di daerah itu memberikan laporan mengenai pelaksanaan pembangunan. "Saya minta dipresentasikan yang lengkap," katanya.
Presiden berada di Tanjungpinang untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat, di antaranya kredit usaha rakyat, bantuan sosial, dan bantuan program nasional pemberdayaan masyarakat.
Ikut dalam rombongan Presiden antara lain Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Presiden juga dijadwalkan berkunjung ke Bintan meninjau pelaksanaan pembangunan daerah setempat sebagai kawasan pariwisata.
Presiden Yudhoyono Berangkat dari Brunei
Jumat, 25 Februari 2011 09:20 WIB | 686 Views
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono. (ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Jumat, bertolak dari Brunei Darussalam menuju ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau untuk melakukan kunjungan kerja.
Pesawat kepresidenan tinggal landas dari bandara internasional Brunei Darussalam pada pukul 10.00 waktu setempat atau satu jam lebih awal dari waktu Indonesia barat.
Sebelum meninggalkan Brunei Darussalam, presiden sempat berolahraga bersama Sultan Hassanal Bolkiah dan sejumlah pejabat kedua negara di Taman Peranginan Tasik.
Kedua kepala negara juga menyempatkan diri untuk berjalan mengelilingi taman tersebut. Mereka juga menanam bibit pohon di kawasan tersebut.
Kegiatan di taman tersebut diakhiri dengan santap bersama. Presiden dan Sultan Hassanal Bolkiah berada di satu meja makan, bersama dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menlu dan Perdagangan Brunei Darussalam yang juga adik Sultan Mohammed Bolkiah, serta putera Sultan Pangeran Muda Mahkota Haji Al-Muhtadeebillah.
Presiden Yudhoyono dan Ibu Ani melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari ke Brunei Darussalam, 24-25 Febuari.
Menurut Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah, dalam kunjungan tersebut Presiden Yudhoyono menyaksikan penandatanganan kesepahaman untuk menjalin kerja sama di bidang pertanian.
Dalam penandatanganan itu, pihak Indonesia diwakili oleh Menteri Pertanian Suswono, sedangkan pihak Brunei Darussalam diwakili oleh Menteri Perindustrian dan Sumber-sumber Utama, Pehin Orang Kaya Seri Utama Dato Seri Setia Haji Awang Yahya Bin Begawan Mudim Dato Paduka Haji Bakar.
Selain bidang pertanian, kedua negara juga menjalin kerja sama di bidang perikanan, kehutanan, kesejahteraan, investasi dan perdagangan, budaya dan pariwisata, serta sejumlah bidang lainnya.
Saat memberikan sambutan dalam acara jamuan santap malam, Presiden Yudhoyono memuji kerja sama ketenagakerjaan Indonesia-Brunei.
Ia menyatakan, kerja sama ketenagakerjaan dengan Brunei Darussalam adalah bentuk kerja sama yang perlu dicontoh dan diterapkan di negara lain.
Kepala Negara mengatakan, pemerintah Brunei telah memperlakukan warga negara Indonesia dengan baik.
Sementara itu, Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah juga menyambut baik kerja sama dengan Indonesia.
Menurut dia, kedua negara sudah menjalin persahabatan cukup lama.Kedua negara, katanya, memiliki sejumlah kesamaan. Hal itu bisa dijadikan modal untuk membangun dan memperbaiki kerja sama di berbagai bidang demi kesejahteraan bersama.
Pengamanan Perairan Kepri Diperketat Selama Kunjungan Presiden
Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut memperketat pengamanan perairan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) selama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kerja di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan.
Penguatan pengamanan di kawasan perairan Kepulauan Riau (Kepri) dilakukan sejak awal pekan ini, kata Kepala Dinas Penerangan Lantamal IV/Tanjungpinang Mayor Janes Sitanggang di Tanjungpinang, Rabu.
"TNI AL juga menyiapkan satu peleton Marinir, serta Polisi Militer untuk mengamankan Presiden Yudhoyono," ungkapnya.
Ia mengatakan, ratusan anggota Lantamal IV/Tanjungpinang dilibatkan dalam pengamanan Presiden Yudhoyono. Sebagian dari mereka ditugaskan di lokasi kegiatan Presiden, seperti Gedung Daerah Tanjungpinang dan tempat wisata terpadu Lagoi, Kabupaten Bintan.
"Intelijen Lantamal IV/Tanjungpinang juga telah kami sebarkan," ujarnya.
Sitanggang mengungkapkan, kapal kepresidenan juga dipersiapkan di perairan Pulau Bintan (Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan). Kapal tersebut hanya digunakan dalam kondisi tertentu.
"Sejauh ini perairan Kepri dalam kondisi aman," katanya.
Sebagian Pasukan Pengamanan Presiden tiba di Tanjungpinang pada Selasa (22/2-2011) dengan menggunakan Pesawat Herkules. Perlengkapan yang dibutuhkan Presiden Yudhoyono juga telah dibawa ke Tanjungpinang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar