INDONESIA GLOBAL
Presiden: NATO Bantai 50 Warga Sipil
Editor: yuli
Senin, 21 Februari 2011 | 00:32 WIB
AP/Mohammad Sajjad Warga sipil Afghanistan jadi korban penjajahan Amerika Serikat sebagai pemimpin Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, Minggu (20/2011), menuduh pasukan NATO membunuh lebih dari 50 warga sipil dalam operasi beberapa hari di sebuah provinsi bergolak di Afghanistan timur.
Pernyataan Karzai itu menguatkan pernyataan Gubernur Kunar, Fazilullah Wahidi, yang menyebut pasukan NATO pimpinan Amerika Serikat membunuh 63 orang, termasuk warga sipil yang terdiri dari perempuan dan anak-anak, dalam serangan udara terhadap orang-orang yang diduga sebagai gerilyawan.
Karzai mengatakan, menurut informasi badan intelijen dan pejabat setempat, sekitar 50 warga sipil tewas selama operasi pasukan militer internasional di distrik Ghaziabad di provinsi Kunar. Ia mengutuk keras pembunuhan warga sipil itu dan berjanji mengirim tim penyelidik ke daerah terpencil tersebut.
Wahidi mengatakan sebelumnya, sebagian besar dari mereka yang tewas adalah warga sipil, termasuk 20 wanita, tiga orang tua dan sejumlah anak. Banyak dari mereka tewas akibat serangan udara ISAF di Ghaziabad, Kunar, daerah pegunungan terpencil di kaki pegunungan Hindu Kush.
Sementara itu NATO menyatakan, Minggu, mereka juga akan menyelidiki tuduhan itu dan memastikan bahwa operasi terus berlangsung di daerah itu. Menurut NATO, 36 gerilyawan tewas dalam operasi itu.
"Kami melakukan penilaian segera atas tuduhan ini dan akan melaporkan hasil temuan kami," kata Kolonel Angkatan Darat AS Patrick Hynes dalam sebuah pernyataan.
Konflik meningkat di Afghanistan dengan jumlah kematian sipil dan militer mencapai tingkat tertinggi tahun lalu ketika kekerasan yang dikobarkan Taliban meluas dari wilayah tradisional di selatan dan timur ke daerah-daerah barat dan utara yang dulu stabil.
Sebanyak 711 prajurit asing tewas dalam perang di Afghanistan sepanjang tahun lalu, yang menjadikan 2010 sebagai tahun paling mematikan bagi pasukan asing, menurut hitungan AFP yang berdasarkan atas situs independen icasualties.org.
Jumlah kematian sipil juga meningkat, dan Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengumumkan bahwa 2.043 warga sipil tewas pada 2010 akibat serangan Taliban dan operasi militer yang ditujukan pada gerilyawan.
Pemimpin Taliban, Mullah Omar telah menyatakan, pihaknya akan meningkatkan serangan taktis terhadap pasukan koalisi untuk memerangkap musuh dalam perang yang melelahkan dan mengusir mereka seperti pasukan eks-Uni Soviet.
Saat ini terdapat lebih dari 150.000 prajurit yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi gerilyawan Taliban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar