INDONESIA GLOBAL
Kapal Wisata Tenggelam, Lima Tewas
Kamis, 17 Februari 2011 | 22:17 WIB
Hmong tribe is shown at a traditional market in Sa Pa, Vietnam, April 4, 2010. People of the minority living on the foot of mountainous areas earn a living by being traders and farmers.
Sedikitnya enam orang, termasuk lima warga asing, tewas dan beberapa lainnya hilang setelah sebuah kapal wisata tenggelam pada Kamis di Teluk Halong, Vietnam, yang terkenal.
Beberapa korban diselamatkan dari laut oleh para nelayan lokal setelah bencana sebelum fajar di salah satu tujuan wisata paling populer di negara itu, yang terkenal karena banyaknya menara batu kapur.
"Kami menemukan lima mayat wisatawan asing dan Vietnam," ujar Vu Van Thin, seorang pejabat senior pada Komite Rakyat provinsi Quang Ninh, Kamis (17/2/2011).
"Kewargaan negara belum diketahui. Sekitar enam wisatawan asing lainnya hilang," tambahnya.
"Kapal tersebut membawa total 19 wisatawan asing dan dua Vietnam," kata Doan Manh Linh, asisten direktur Departemen Budaya, Olahraga dan Pariwisata di Quang Ninh.
"Beberapa wisatawan diselamatkan oleh nelayan lokal," kata Linh.
Laman berita Dan Tri mengutip Do Thong, wakil presiden Komite Rakyat, bahwa orang-orang asing itu berasal dari berbagai negara Barat.
Sekitar 10 dari mereka diselamatkan sekitar pada pukul 02:00 GMT Kamis dan dibawa ke rumah sakit, katanya.
Dan Tri mengatakan, kecelakaan itu terjadi tepat menjelang fajar. "Menurut bagian informasi awal kami kapal itu tiba-tiba pecah. Tetapi cuaca buruk tidak bisa disalahkan," kata Thin.
Banyak kapal wisata di Halong Bay memiliki fasilitas makan malam dan kabin bagi wisatawan untuk menghabiskan malam di perairan.
Halong Bay, yang terletak di Teluk Tonkin sekitar 160 kilometer (100 mil) di timur ibu kota Hanoi, dinyatakan sebagai situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1994.
Situs itu memiliki 1.600 pulau dan pulau-pulau kecil itu membentuk pemandangan laut yang spektakuler, yang sebagian besar berbentuk pilar kapur yang tak berpenghuni, dan dibuat terkenal oleh film Prancis Indochine pada 1992.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar