INDONESIA GLOBAL
Imanda Amalia, 28 tahun, dikabarkan tewas terjebak dalam kerusuhan politik di Mesir. Imanda adalah staf dari United Nations Relief and Works Agency (UNRWA), sebuah badan PBB yang bertugas menangani wilayah konflik di Palestina dan Lebanon. Kematian itu disampaikan oleh Pumy Kusuma, rekan Imanda, lewat facebook Science of Universe.
Sebelum dikabarkan meninggal di Mesir, Imanda diketahui mulai bertugas di Gaza pada 7 Juli tahun lalu. Ia sempat mengabarkan pengalamannya ke sejumlah milis di Tanah Air, antara lain, Milis Ibu² Faceberry. Inilah catatan Imanda itu:
Gaza Day 1
Gaza strip,
12:26:46 AM | Wed, Jul 7, 2010
Hari pertamaku menjalani hari dsini d awali dengan peristiwa yg menyedihkan. Seorang ayah dgn gadis kecilnya yg blumuran darah datang ke klinik minta supaya gadis kecilnya dperiksa. Padahal saat itu bidadari cantiknya sudah tiada.... Peluru menembus dadanya. Gadis kecil itu sudah benar2 menjadi bidadari syurga, syahidah ...
Rintihan sang ayah membuatku pilu, walau aku tak memahami perkataannya, aku bisa merasakan keperihan hatinya melihat bidadari kecil itu terkulai tak bernyawa. Terbayang olehku wajah kecil bidadariku d rumah. Ah .... Sayank, bunda rindu padamu. Disini anak2 seusiamu tak seberuntung dirimu. Mereka hidup dalam rasa takut yang terus menerus.
Wajah mungilnya begitu lucu, cantik dengan senyum yang tersungging d bibir kecilnya yg merah. Ku ciumi pipinya. Selamat jalan bidadari mungil, ALLAH lebih mencintaimu daripada kami dsini. Kelak engkaulah yang akan mengangkat kedua orang tuamu ke syurgaNya nanti.
Dari translatorku aku djelaskan bahwa rumah mereka baru saja d berondong tembakan dari pasukan bertopeng entah darimana. Istri dan anak tertuanya meninggal d rumah mereka, dan anak terkecilnya dia bawa ke klinik untuk dperiksa. Dia berharap masih ada yang tersisa dari keluarganya. Nyatanya tidak.
Aaaaahhh ....
Sakitnya hatiku, kemarahan yang tertahan hanya menumpahkan air mata yang tak bisa lagi ku bendung. Ya Rabb, mengapa mereka begitu biadab, mengapa ujianMu begitu berat dsini. La hawla wa la quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiim. Kuatkan hatiku ya Rabb, kuatkan hatiku mengemban amanahMu. Aku tau ada yg ingin Kau tunjukan untukku dalam perjalanan ini.
Sekarang aku tau mengapa seorang Rachel Corrie sanggup mengorbankan dirinya. Dari peristiwa itu sebenarnya aku melihat satu hal, bahwa ALLAH ingin smua sodara Muslim melihat suatu pengorbanan yg nyata. Bila seorang RC yg terusik rasa kemanusiaannya mampu mengorbankan nyawanya demi kemanusiaan bagaimana dengan kita ?
Ini memang bukan tentang agama, ini masalah kemanusiaan. Tapi mereka yang ada d Palestine adalah Muslim. Dan sesama Muslim adalah saudara ....
Grüße,
imanda amalia™
Leben ist die Freigabe für die anderen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar