Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: DUA KADIS PRVINSI BAKAL DI COPOT

Jumat, 29 Oktober 2010

DUA KADIS PRVINSI BAKAL DI COPOT

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Pejabat Eselon III dan IV Dilantik

TELANAIPURA - Wakil Gubernur Jambi Fachrori Umar, kemarin (28/10), melantik pejabat eselon III dan IV di lingkungan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jambi. Sementara, Senin (1/11) depan, diinformasikan bakal ada lagi perombakan staf di Pemprov Jambi. Dua kepala dinas, disebut-sebut bakal dicopot jabatannya.

“Pelantikan dan pergeseran atau mutasi sudah biasa dalam dunia kepegawaian untuk penyegaran dan peningkatan kinerja pegawai terkait adaptasi dengan lingkungan yang selalu berubah dengan cepat,” kata Fachrori, kepada sejumlah wartawan selepas pelantikan.

Dengan adanya pelantikan pejabat tersebut, sambung Fachrori, diharapkan adanya persamaan visi misi sehingga Jambi Emas 2015 dapat terwujud. “Pegawai harus mampu dengan cepat beradaptasi dengan keadaan yang selalu berubah. Mereka juga harus mampu untuk menganalisis perubahan tersebut,” imbuh Fachrori.

Sementara itu, ketika disinggung akan adanya resuffle yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini, Fachrori enggan berkomentar banyak. Menurutnya, resuffle memang akan dilakukan, tetapi kapan pastinya Fachrori mengaku tidak tahu. Tentang kabar akan ada reshuffle pada 1 November mendatang, Fachrori menanggapi dengan mimik wajah terkejut.

“Memang ada ya? Saya malah baru tahu dari rekan wartawan kalau akan ada pelantikan 1 November nanti,” imbuh Fachrori seraya tersenyum. Begitu juga ketika disinggung tentang nama-nama pejabat yang akan dilantik. Fachrori lagi-lagi mengelak.

“Tanyakan saja langsung kepada bapak BKD (Kepala Badan Kepegawaian Daerah, red),” kata Fachrori, singkat. Setali tiga uang dengan Fachrori, Husnaini, kepala BKD Provinsi Jambi pun mengaku tidak tahu nama-nama SKPD yang akan di-resuffle.

“Belum masuk datanya, nanti langsung saja kita lihat,” sebut Husnaini singkat, yang saat itu mendampingi Fachrori melakukan pelantikan.

Sementara itu, dua nama yang santer disebut-sebut akan di-resuffle Senin depan, antara lain, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Herman Suherman dan Kepala Dinas Pertanian Abu Sucamah. Juga, Husnaini, Kepala BKD yang sebentar lagi memasuki masa pensiun.

Saat dikonfirmasi, Herman mengaku akan ikhlas menerima andaikan memang dirinya yang digeser dari jabatan. “Jabatan itu amanah. Saya akan menerima kalau memang harus tergeser. Kita tidak bisa memaksakan untuk tetap memangku sebuah jabatan,” sebut Herman, dikonfirmasi via ponselnya, kemarin malam.

Herman sendiri mengatakan, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, karena yang menilai kerjanya adalah atasan gubernur. “Saya tidak berhak menilai kinerja saya sendiri, atasan tentu lebih tahu. Tetapi kalaupun saya memang digeser, saya tetap akan mendukung sepanjang itu memang dilakukan untuk kemajuan Jambi. Saya akan tetap membantu apapun yang dapat saya lakukan demi kemajuan Jambi,” jelas Herman, bijak.

Berbeda dengan Herman, Abu Sucamah terkesan tidak suka dengan isu dirinya akan dicopot. “Itu kan baru isu, bisa iya bisa tidak. Pilihannya hanya dua, yaitu benar atau salah,” kata Abu Sucamah, dengan nada tinggi.

Terpisah, masih dari pelantikan pejabat eselon III dan IV di Bappeda Provinsi Jambi kemarin, ada ada peristiwa unik yang terjadi. Wagub Jambi Fachrori Umar, tiba-tiba menunda proses pengambilan sumpah jabatan pejabat eselon III dan IV. Setelah ditanya alasan, Fachrori menyebut tidak mau melantik pejabat wanita yang tidak mengenakan kerudung, Yenni Marzulita.

Saat itu, Fachrori sempat menanyakan agama yang dianut oleh Yenni. Setelah mengetahui bahwa Yenni seorang muslim, Fachrori meminta Yenni untuk mencari selendang atau kerudung untuk menutupi rambutnya.

“Pengambilan sumpah ini kegiatan keagamaan, karena memakai kitab Alquran. Oleh karena itu, saya meminta agar memakai kerudung atau selendang. Pengambilan sumpah adalah peristiwa yang sakral. Kalau bisa untuk acara-acara yang sakral, pakailah kerudung atau selendang,” himbau Fachrori.

Fachrori juga menyoroti kurangnya kesiapan tamu undangan yang ada diruang pelantikan. Saat Fachrori dan rombongan masuk, tamu undangan yang ada dalam kondisi tidak siap. Belum duduk tertib seperti keadaan yang seharusnya.

“Seharusnya, supaya sama-sama nyaman, saya nyaman dan undangan juga nyaman, sama-samalah kita saling menghormati. Kedisiplinan dalam kedinasan ini perlu diterapkan. Seharusnya juga ada koordinasi yang baik, jadi saat saya masuk ke ruangan, undangan sudah siap mengikuti acara pelantikan,” tandas Fachrori.

Tidak ada komentar: