Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: SAMPAH DI BIARKAN MENUMPUK: DUH KOTA JAMBI NASIB MU KINI

Jumat, 29 Oktober 2010

SAMPAH DI BIARKAN MENUMPUK: DUH KOTA JAMBI NASIB MU KINI

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO


PASAR - Sampah masih tetap menjadi persoalan di Kecamatan Pasar. Pengamatan KAMI sejak sepekan terakhir sampah masih menumpuk di Jalan WR Supratman, tepatnya di depan eks Bioskop Ria.
Hingga kemarin (28/10), tak ada petugas yang turun untuk membersihkannya. Selain itu, sampah juga dibiarkan menumpuk di pinggir jalan. Selain memenuhi badan jalan, tumpukan sampah itu membuat kendaraan sulit melintas.

Tumpukan sampah ini tidak hanya menimbulkan bau tak sedap. Air dari sampah memenuhi badan jalan, serta lalat memenuhi sampah yang sudah membusuk tersebut.

Camat Pasar Safrizal Badar, mengatakan, dulu di tempat itu ada tempat pembuangan sampah (TPS). Namun sekarang TPS itu sudah hancur. “Saya sudah turun dan keliling tadi untuk melihat kondisi di sana. Sudah seminggu tumpukan sampah di sana memang belum diangkut petugas kebersihan,” kata Safrizal.

Lebih lanjut ia katakan, tumpukan sampah juga terlihat di Jalan Gatot Subroto. “Saat ini kita sedang fokus ke sejumlah titik sampah, dan akan segera memberitahukan ke dinas terkait guna menindaklanjuti,” paparnya.

Menurutnya, dengan adanya program Samisake tahun ini, maka persoalan sampah bisa diatasi. “Kita sudah ajukan satu unit dump truck, empat unit gerobak motor, empat unit truk konteiner, dimana akan ditempatkan pada wilayah yang menghasilkan titik sampah,” tandasnya.

Sebelumnya Kabid Angkutan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dody Hidayat, mengatakan, saat ini satu unit konteiner yang diminta oleh kecamatan sedang diperbaiki. Jika perbaikan telah selesai, maka akan segera diletakkan di ruas jalan tersebut.

Kota Jambi, hingga kini masih berkutat pada masalah penanggunalangan sampah dan selokan. Kini penanganan sampah dan drainase belum mampu ditangani Pemerintah Kota Jambi dengan baik.

Masih banyak ditemukan tumpukan sampah di pinggir jalan, termasuk di daerah pasar seperti di Pasar Ang Duo Jambi, Pasar Talangbanjar dan Pasar Jambi. Bahkan kondisi drainase di sejumlah titik dalam kota masih bermasalah.

Demikian dikatakan salah satu tim penilai nasional Adipura, Drs GM Saragih Msi di Jambi, Senin . Menurut tenaga ahli Badan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Jambi ini, Pemerintah Kota Jambi kini belum mampu menanggulangi sampah dan drainase.

Disebutkan, penanganan sampah belum mampu menjangkau hingga ke tingkat permukiman penduduk. Pengangkutan sampah masih sebatas di pinggir jalan-jalan protokol. Kondisi yang sama juga terjadi pada drainase di Kota Jambi.

Sementara itu, , DPRD Kota Jambi menggelar rapat paripurna. Hadir dalam rapat itu Sekretaris Daerah Provinsi Jambi AM Firdaus. Selain Sekda, rapat juga dihadiri seluruh unsur Muspida Provinsi dan kota, dan pejabat lainnya.

Ketua DPRD Kota Jambi, Zainal Abidin, menjelaskan bahwa selama satu tahun ini DPRD telah merampungkan pembentukan fraksi, komisi dan alat kelengkapan dewan lainnya. ruk

KOTAJAMBI - Besarnya volume sampah membuat sampah menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Di sejumlah TPS sampah melimpah.

“Kapasitas TPS tidak dapat menampung sampah yang ada,” ujar Adi, warga Talang Banjar sambil menunjuk tumpukan sampah yang berceceran di luar TPS, di kawasan Pasar Talang Banjar, Minggu sore

Tidak hanya kapasitas TPS yang over volume, kondisi sampah itu sendiri sudah mengendap dua hari, sehingga mulai menebar aroma tidak sedap. “Setahu saya sudah dua hari belum diangkut,” tuturnya.

Pantauan infojambi.com, hampir semua TPS tidak mampu menampung volume sampah yang dihasilkan warga selama lebaran. Akibatnya, banyak sampah berceceran di luar TPS dan belum diangkut.

Kepala Bidang Angkutan Sampah Dinas Kebersihan Kota Jambi, Dody Hidayat, mengatakan, pihaknya telah bekerja ekstra untuk mengangkut sampah lebaran. “Kami bekerja 24 jam dibantu dinas kebakaran,” paparnya.

Menurut Dody, saat ini Pemkot Jambi hanya memiliki 300 TPS yang tersebar di setiap kelurahan. Untuk sampah harian kapasitasnya terbatas. ”Sampah lebaran ini bersifat insidentil,” jelasnya.

Dody berharap warga ikut membantu meringankan petugas kebersihan dengan memilah sampah kering dan basar, serta memasukkannya ke dalam kantong agar tidak menyebarkan bau busuk. “Kami harap partisipasi masyarakat,” ujarnya.



JAMBI TEMPO DULU

Masyarakat kota Jambi, terutama anak-anak mudanya mungkin banyak yg tidak bisa membayangkan bagaimana keadaan beberapa tempat di Kota Jambi puluhan tahun silam. Melalui foto-foto dibawah ini saya mengajak kita semua untuk melihat kembali suasana Djambi Tempo Doeloe. Foto-foto ini saya dapatkan dari salah seorang sahabat. Sahabat saya mendapatkan foto dari temannya. Mungkin temannya juga mendapatkannya dari kawannya. Saya sendiri tidak tahu dari mana sumber asli foto ini diperoleh. Tidak ada deskripsi yang jelas dan pasti mengenai tampat dan waktu pengambilan gambar.

Dilihat dari gambarnya, sepertinya foto yang masih berwarna sephia ini sudah berumur puluhan tahun dan tentu saja sudah sangat langka. Diperkiraan dibuat antara tahun 50-an hingga 70-an. Di beberapa bagian ada yang sudah rusak. Kemungkinan hasil scan dari foto asli.

Sebenarnya sudah lama saya mencari foto-foto Djambi Tempo Doeloe seperti ini tapi sangat sulit mendapatkannya. Mungkin di Museum Negeri Jambi ada, tapi saya belum sempat berkunjung ke sana.



Tempat dalam dua foto di atas kira kira di tepi sungai Batanghari di mana sekarang sudah berdiri komplek pertokoan dan mall Ramayana. Pasar Angso Duo tampaknya belum dibangun


Ini juga tempat yang sama tapi dari sisi yang berbeda. Sepertinya foto diambil dari atas perahu atau kapal



Saya tidak tahu pasti ini di mana lokasinya. Kemungkinan di sekitar tempat yang sekarang disebut "Pantai Ancol"nya Kota Jambi

Tidak ada komentar: