Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: ABG PRIVAT DI RUMAH KOSONG DI GREBEK MASSA

Minggu, 24 Oktober 2010

ABG PRIVAT DI RUMAH KOSONG DI GREBEK MASSA

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Seusai sekolah, sepasang anak baru gede atau ABG kelas II sebuah MAN di Abdya tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Keduanya malah menuju ke sebuah rumah kosong di kawasan Perumnas Desa Baharu, Kemukiman Babah Lhok, Kecamatan Blangpidie, Provinsi Aceh.

Tak ada guru atau murid lain. Keduanya melakukan kegiatan "privat" yang membuat mereka berkeringat luar biasa. Hasilnya, dua anak itu ditangkap warga lalu diserahkan ke aparat desa, Kamis (21/10/2010) sekitar pukul 15.30.

Kedua ABG itu adalah SA (lelaki) dan NN (perempuan). Belakangan terungkap bahwa rumah tersebut adalah milik ayah SA yang kabarnya bermukim di Manggeng. Selama sekolah di Blangpidie, SA mendiami rumah tersebut.

Oleh pihak desa, kedua anak itu akhirnya didenda seekor kambing dan uang tunai Rp 3 juta sebagai dham untuk gampong atau kampung (sesuai aturan Qonun di Aceh). Karena orangtua kedua remaja tersebut bersedia menyelesaikan kasus itu secara kekeluargaan, pihak desa akhirnya menyerahkan SA dan NN kepada orangtua masing-masing untuk pembinaan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Jumat (22/10/2010), kedua siswa MAN Blangpidie itu dipergoki warga ketika sedang berasyik masyuk di dalam rumah tersebut. Saat itulah warga melakukan penggerebekan hingga kedua ABG itu tak dapat mengelak terhadap perbuatan amoral mereka.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun Prohaba (grup Tribunnews.com) dari sejumlah warga, aksi mesum itu ditengarai telah sering dilakukan sehingga warga merasa curiga. Setelah digerebek, keduanya pun kemudian digiring ke rumah Kepala Dusun (Kadus) Dusun Komplek Perumnas untuk dimintai pertanggungjawaban karena perbuatannya telah mencemarkan desa setempat itu.

Buyung (40) selaku Kadus Komplek Perumnas Babah Lhok yang dikonfirmasi mengakui kejadian itu. Dia mengatakan, sudah lama warga mencurigai gerak-gerik pasangan belia tersebut. Namun, karena kurang bukti, warga tak berani bertindak. "Alhamdulillah, warga tidak bertindak anarki sehingga tak ada aksi kekerasan dalam penggerebekan itu," ujar Buyung

Tidak ada komentar: