Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: MAHASISWA GANTUNG DIRI DI DUGA TERLAMBAT BAYAR

Jumat, 22 Oktober 2010

MAHASISWA GANTUNG DIRI DI DUGA TERLAMBAT BAYAR

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Diduga Kecewa Belum Diberi Uang Kuliah

SAROLANGUN – Alzairi (21), mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Batanghari (Unbari) Jambi ditemukan tewas gantung diri di salah satu kamar rumah orang tuanya di Dusun Sungai Benteng, Desa Mounti, Kecamatan Limun, Sarolangun. Mayatnya ditemukan oleh Nurbaini (45), ayahnya, sekitar pukul 16.30, kemarin (19/10).

Kapolres Sarolangun AKBP M Rosidi dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Pihaknya pun telah melakukan olah TKP. “Dari keterangan para saksi termasuk pihak Puskesmas Limun, diduga kuat korban meninggal akibat gantung diri,” ujarnya. Dikatakan, sejumlah barang bukti diamankan polisi, yakni kain gorden warna biru muda sepanjang sekitar 2 meter, celana dalam warna cokelat muda, dan baju kaos oblong warna biru tua serta celana.

Sementara, di hadapan polisi, Nurbaini mengatakan anaknya nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri itu diduga kecewa karena keinginannya meminta uang untuk kuliah belum dikabulkan orang tuanya. “Saat itu dia (Alzairi, red) memang sempat mau mengancam mau bunuh diri jika tidak dikabulkan permintaannya,” ujar Nurbaini mengingat ancaman anaknya itu.

Nurbaini (45) mengatakan, sore itu saat tiba di rumah, dia mendengar suara musik dari tape yang diputar dengan keras dari kamar anaknya. Dia pun langsung menuju kamar anaknya itu dan mematikan tape. Anaknya tidak ada di kamar tersebut.

Nurbaini lalu mencoba mengecek ke kamar sebelah. Namun, terkunci dari dalam. Nurbaini, masih coba memanggil anaknya, tetap saja tidak ada jawaban. Merasa curiga, Nurbaini mendobrak pintu. Apa yang dilihat Nurbaini setelah itu sangat mengejutkannya. Anaknya tewas tergantung di langit-langit kamar, dengan kain gorden. Nurbaini menjerit histeris, keluar kamar dan memberitahukan tetangga.

Ahmad Soleh Bin Mi’un (50), tetangga yang pertama kali diberitahu Nurbaini mengatakan setelah beberapa orang kumpul, barulah jasad Alzairi diturunkan. “Kita memang ikut membantu menurunkan jasad korban,” ujarnya.

Kabag Ops Polres Sarolangun Kompol A. Aritonang didampingi Kapolsek Limun AKP. Apriasyah mengatakan, jasad korban sudah divisum oleh tim dokter Puskesmas Kecamatan Limun. Pada bagian leher korban terlihat ada lingkaran lebam seperti bekas ikatan. Di bagian tubuh lain tidak ditemukan bekas-bekas tanda penganiayaan. Sementara itu, pada celana dalam korban ditemukan bercak sperma. Rencananya jasad Alzairi akan dimakamkan di TPU desa setempat hari ini.

Tidak ada komentar: