JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO
Terbaliknya dua truk di Jalan Lingkar Barat, membuat sopir dari arah Mendalo mengalihkan mobilnya ke Jalan Pattimura. Mereka tidak melewati jalan lingkar barat karena terhalang truk terbalik. Namun antrean panjang selama 3 jam tak terhindarkan di sepanjang Jalan Patimura Kota Jambi, mulai dari kuburan Cina hingga pemancar RCTI.
Pantauan di lapangan, ulah nekat sopir tersebut memacetkan lalu lintas, Jumat (29/10). Polantas dan petugas Dinas Perhubungan Kota tidak membiarkan truk yang mengangkut barang mencoba lewat jalur dalam kota. Mereka diberhentikan oleh polisi dan petugas Dishub.
Sekitar 40 truk yang mengangkut bahan pangan, batu bara, ban mobil, pupuk dan CPO berhentikan oleh polisi dan petugas Dishub saat melintas dari arah Simpang Rimbo hendak masuk ke kota melewati Jalan Patimura.
Para sopir truk mengaku memilih masuk ke jalan dalam kota karena jalan lingkar barat yang biasa mereka lewati macet dan kendaraan mereka tidak bisa lewat, karena ada dua mobil yang terbalik di jalan tersebut.
"Ada dua truk yang terguling di jalan lingkar barat, sudah sehari kami menunggu," kata Ari (35) seorang sopir yang mengangkut kertas dari Pekanbaru tujuan Jakarta. Menurutnya ia berani masuk ke jalur kota karena melihat di depannya banyak truk yang masuk ke kota, "Kita harus cepat sampai ke tujuan, sudah semalaman nunggu dan tidak ada jalur alternatif buat lewat, makanya saya berani masuk," kata Ari kepada Tribun. Sekitar pukul 10.00 beberapa truk tersebut dibiarkan lewat oleh petugas dari Dishub Kota Jambi.
Suasana sempat memanas ketika seorang anggota LSM menanyakan kenapa mobil truk tersebut boleh melintas ke dalam kota kepada Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dishub Kota Jambi, Agus Setiawan. "Kenapa mobil truk itu boleh melintas Pak, ini tidak benar masak mobil yang tidak jelas suratnya dibiarkan lewat, hancur lah jalan dalam kota,"tanya seorang anggota LSM yang juga mengaku wartawan.
Karena keduanya emosi, pertengkaran pun terjadi, adu mulut dan saling dorong terjadi meski disaksikan orang banyak. Agus berdalih truk tersebut dibiarkan lewat, karena ada truk yang terguling di jalan lingkar barat akibatnya jalan tersebut tidak bisa dilewati. Lagi pula yang diperbolehkan lewat dalam kota hanyalah truk yang bermuatan sembako, sedangkan batu bara dan CPO tidak diperbolehkan melintas.
Perang mulut mereda ketika anggota DPRD Provinsi Jambi, Asril dan Kepala Dinas Perhubungan Kota, Alamina Pinem datang ke lokasi. Oleh Alamina Pinem truk yang hendak melintas tersebut sama sekali tidak diperbolehkan lewat melintas ke dalam kota, "Saya perintahkan truk tersebut ditilang dan putar kepala karena tidak boleh masuk kota kecuali truk yang membawa sembako,"tegas Pinem.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar