Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: NARKOBA SEMAKIN PARAH MENGANCAM JAMBI ANAK SMP PUN SUDAH MENGKONSUMSI NYA APARAT NAMPAK ACUH SAJA

Jumat, 22 Oktober 2010

NARKOBA SEMAKIN PARAH MENGANCAM JAMBI ANAK SMP PUN SUDAH MENGKONSUMSI NYA APARAT NAMPAK ACUH SAJA

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Anak SMP Pun Sudah Pakai Narkotika

Peredaran narkotika di Jambi sudah menyentuh ke semua kalangan. Mulai dari pengusaha, mahasiswa, pelajar, pegawai negeri sipil (PNS) hingga aparat keamanan (kepolisian dan TNI) pun ada yang sudah terkontaminasi oleh barang mematikan itu. Makanya tak heran, menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Jambi masuk dalam 18 besar sebagai daerah peredaran narkoba terbesar di Indonesia.

Narkotika memang seolah tak pernah ada habisnya di Jambi. Menurut data dari Polda Jambi, terhitung sejak Januari-September 2010, ada 154 kasus yang ditangani kepolisian. Dari jumlah itu, polisi menangkap 251 orang tersangka yang terdiri dari 235 pria dan 16 wanita.

Para tersangka didominasi oleh pengedar dengan jumlah 189, dan 62 pengguna. Yang mengejutkan lagi, dari data tersebut diketahui kalau para tersangka ada yang berumur 15 tahun (siswa SMP). “Usia mayoritas para tersangka kasus narkotika di atas 30 tahun. Jumlahnya ada 109 orang,” kata Kabid Humas Polda Jambi AKBP Almansyah, kemarin (15/10).

Selain siswa SMP yang jadi tersangka juga ada anggota polisi, pengusaha dan mahasiswa. Senin (11/10) lalu, misalnya, warga Jambi juga dikejutkan oleh ulah Bripda Hardiansyah. Karena pengaruh narkotika, oknum polisi yang bertugas di Samapta Polresta Jambi itu nekat menyekap dan memaksa seorang anak baru gede (ABG) bugil di hotel.

Dari ratusan tersangka tersebut, polisi menyita barang bukti berbagai jenis narkotika. Rinciannya sabu-sabu 2.506,071 gram, lima paket sedang, dan 101 paket kecil. Kemudian, ganja 114 kilogram, 172 paket kecil, ditambah satu paket besar. Lalu, satu paket kecil putau dan 338 butir pil ekstasi.

Ini belum termasuk barang bukti yang disita dari dua pengedar dan bandar narkoba yang baru ditangkap baru-baru ini. Seperti diberitakan, Selasa (12/10) lalu, Satuan Narkoba Polresta Jambi menyita 1.150 butir pil ekstasi dari bandar narkoba bernama Alamsyah. Sebelumnya, awal Oktober lalu Polresta Jambi juga menangkap tukang ojek yang menyimpan 750 butir pil ektasi.

“Semua ini merupakan hasil ungkap kasus Dit Narkoba Polda Jambi dan jajaran,” kata Almansyah. Jika dibagi per kabupaten, menurut Almansyah, Sarolangun, Tanjab Barat, dan Bungo, berada di peringkat teratas penanganan kasus narkotika denga sembilan kasus. Almansyah menilai itu wajar, karena tiga kabupaten itu merupakan jalur lintas yang sangat strategis. Seperti Tanjab Barat yang merupakan wilayah perairan laut.

“Apalagi untuk Provinsi Jambi yang merupakan perlintasan. Sangat mudah untuk barang-barang itu masuk ke sini (Jambi, red),” kata Almansyah. Selain itu lanjutnya, jumlah kasus tersebut juga tergantung dari berbagai operasi yang dilakukan kepolisian. “Kalau kita tidak ada operasi atau razia, ya tidak mungkin bisa tahu ada berapa pemakai, pengedar, atau bahkan Bandar di Jambi ini,” katanya.

Keterangan Almansyah itu ada benarnya. Bahkan, Direktur Desiminasi dan Informasi BNN RI, Brigjen HRM Kurniawan, mengatakan, Provinsi Jambi adalah salah satu target peredaran narkoba di Indonesia. Menurut dia, pada tahun 2009, tercatat 241 kasus narkoba terjadi di Provinsi Jambi.

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Jambi usia 10-59 tahun sebanyak 2.243.100 jiwa, maka dalam setiap 8.893 jiwa ada satu orang yang terkena narkoba.

Dia juga mengungkapkan, hasil survei BNN tahun 2008 menunjukkan penyalahgunaan narkoba dari kalangan pelajar maupun mahasiswa berada pada angka yang mengkhawatirkan. “Tindak pidana narkotika berdasarkan tingkat pendidikan terdapat kenaikan yang cukup signifikan,” katanya ditemui pada acara Workshop Penyuluhan Narkoba di Grand Hotel, Rabu (13/10) lalu.

Pelaku tindak pidana narkoba dengan tingkat pendidikan akhir perguruan tinggi tercatat sebanyak 1.001 tersangka dari 44.694 tersangka secara keseluruhan atau 2,24 persen dari total jumlah tersangka. “Hal ini menunjukkan adanya peningkatan yang cukup signifikan dengan persentase peningkatan sebesar 22,38 atau naik sebanyak 183 tersangka dari 818 tersangka, jelasnya .

Sementara itu, data dari Badan Narkotika Provinsi (BNP) Jambi, penanganan kasus Narkoba di Jambi naik turun. Pada 2006 Kasus tercatat ada 270 kasus, tahun 2007 turun menjadi 219 kasus dan tahun 2008 turun lagi menjadi 175 kasus.

Namun, pada tahun 2009, kasus narkoba di Jambi mengalami peningkatan hampir 8%, yaitu 266 kasus.

Tidak ada komentar: