Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: MURID MIN''KETERANGAN PEMBUNUH DAN PEMERKOSA BALITA

Kamis, 21 Oktober 2010

MURID MIN''KETERANGAN PEMBUNUH DAN PEMERKOSA BALITA

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Memperkosa karena Pengaruh Teman

MUARATEBO - Af (11), Murid Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sungai Keruh, Kecamatan Tebo Tengah, Tebo, yang memperkosa dan membunuh balita masih diperiksa secara intensif di Polsek Tebo Tengah. Namun, hingga kemarin (19/10), polisi belum membolehkan wartawan menemui Af dan orang tuanya, Makmur.

Kapolres Tebo AKBP M Arifin maupun Kapolsek Tebo Tengah AKP Suwito, dikonfirmasi selalu mengelak memberi keterangan. Namun, dari beberapa anggota, mengungkapkan kronologis kasus pembunuhan itu.

Menurut pengakuan tersangka ke penyidik Polsek Tebo Tengah, dia nekat memperkosa Ms (3), karena hasutan dan ejekan dari teman-temannya. Awalnya, Af mengaku tidak pernah berfikir untuk memperkosa, apalagi membunuh saudara sepupunya itu. Niat itu baru muncul setelah dia bermain dan ngobrol dengan teman sebayanya pada sore kejadian, Sabtu (16/10) lalu. Ketika itu, salah satu temannya menyinggung masalah hubungan suami istri.

Menurut anggota, temannya itu bertanya kepada Af. ”Af, kau pernah dak metet cew (hubungan intim suami istri),”. Dengan lugu bocah yang masih duduk di kelas III sekolah MIN itu menjawab belum pernah. “Memangnyo ngapo?,” tanya Af, seperti ditirukan anggota.

Jawaban tersangka itu kemudian dibalas kembali oleh temannya dengan jawaban. “Ngapo dak kau cubo be, enak nian tu rasonyo,” ujar temannya, lagi.

Atas dasar pertanyaan temannya itulah, kemudian muncul rasa ingin tahu dari Af akan nikmatnya berhubungan suami istri.

Lantaran penasaran, sore itu juga, Af mengajak Ms yang merupakan sepupunya sendiri mencari durian di kebun. Koban yang masih balita tidak mengerti apa-apa dan hanya mengikut saja kata dari abang sepupunya itu.

Setibanya di dalam kebun, Af pun mulai menjalankan aksinya. Dia membuka satu per satu pakaian yang digunakan oleh korban. “Kami buka baju dan celanonyo, Bang, kami cubo lah masukin barang kami ke barang dio (Ms, korban balita), tapi barangnyo kecik nian Bang, jadi dak masuk. Bukan itu besayo kayak gitu dio melawan memukul dan menerjang sayo Bang,” kata Af, kepada penyidik Polsek Tebo. Bang waktu

Setelah korban melakukan perlawanan, Af menutup mulut korban menggunakan tangannya agar korban tidak berteriak. Mungkin karena kehabisan nafas, korban pun jatuh pingsan. Melihat korban terbaring lemah -seperti pingsan, Af panik. Dia meninggalkan korban dan pulang ke rumah melaporkan korban pingsan kepada orang tuanya. “Ketika itu, Af tidak menyangka korban meninggal,” kata anggota yang minta namanya tidak ditulis itu.

Tidak beberapa lama berselang, Af kembali ke TKP bersama bapaknya, Makmur. Setelah diperiksa, ternyata Ms sudah tidak bernyawa lagi. Untuk menutupi, perbuatan anaknya, sore itu juga Makmur bermaksud menguburkan mayat Ms. Namun sayang, hari sudah gelap. Makmur mengurungkan niatnya, dan akhirnya mengambil keputusan membuang mayat korban ke sungai.

“Saya panik. Dari pada nantinya dihakimi massa, lebih baik saya kuburkan. Tapi, karena hari sudah malam, saya tidak bisa menguburkan Ms. Akhirnya saya memutuskan membuang mayat korban ke sungai,” kata Makmur kepada penyidik Polsek Tebo Tengah.

Tidak ada komentar: