Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: HBA AKAN BANGUN JEMBATANG LAYANG DENGAN ANGGARAN 2011

Jumat, 22 Oktober 2010

HBA AKAN BANGUN JEMBATANG LAYANG DENGAN ANGGARAN 2011

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

HBA Akui Anggarkan pada APBD

KOTABARU - Guna menyiasati kemacetan yang sering terjadi di beberapa ruas jalan dalam Kota Jambi, Gubernur Jambi Hasan Basri Agus (HBA) punya solusi baru. Yakni, membangun jembatan layang.

Malah, perencanaan pembangunan jalan layang tersebut akan dibahas dalam APBD 2011. “Untuk mengatasi kemacetan diperlukan beberapa solisi. Salah satunya pembangunan jalan layang,” tegas HBA, kepada sejumlah wartawan, beberapa waktu lalu.

Rencana pembangunan jalan layang tersebut, menurut anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi Sukisman, kemarin (19/10), perlu pengkajian mendalam. Apakah pembangunan tersebut sudah tepat dengan kondisi yang terjadi saat ini, atau belum.

“Perlu dilakukan studi kelayakan. Apakah saat ini memang Jambi sudah layak memiliki jalan layang apa belum,” ujarnya.

Alam memang tak merinci alasannya. Namun, dia beranggapan, kemacetan di Kota Jambi masih bisa diatasi dengan beberapa solusi lain.

Untuk diketahui, warga kota Jambi kini mulai mengeluhkan kemacetan yang sering terjadi di beberapa titik kota seperti kawasan Simpang Mayang, Sipin, Sungai Kambang dan beberapa kawasan lain. Pantauan Jambi Independent, kemacetan terjadi terutama pada jam-jam sibuk, pagi dan sore hari.

Kemacetan diperparah karena adanya kendaraan yang parkir di badan jalan, dan adanya beberapa pengendara motor yang tidak disiplin mengikuti lampu lalu lintas. Seringkali Jambi Independent mendapati pengendara motor melanggar lampu merah.

“Padahal kalau mau bersabar, kemacetan tidak akan separah itu, tetapi masyarakat kita tidak terbiasa dengan budaya antre, budaya sabar. Akibatnya terjadilah kemacetan dan seliweran kendaraan bermotor yang kacau. Setiap hari saya mengalami kalau pulang dari kerja,” kata Martinus (32), salah seorang pegawai swasta, kemarin.

Menurut warga Kebun Daging-Mayang itu, kemacetan kemacetan terparah terjadi di ruas jalan kawasan Simpang Mayang. Menurutnya, kemacetan disebabkan ketidakseimbangan antara luasnya jalan dengan volume kendaraan bermotor yang melaju lewat jalan itu.

“Kendaraan bermotor selalu bertambah. Apalagi sekarang harga kendaraan sangat terjangkau. Sedangkan jalan hanya begitu-begitu saja, tidak ada penambahan,” kata Martinus, lagi.

Menurut arsitektur itu, pemerintah, baik pemerintah pusat maupun provinsi, perlu membuat peraturan membatasi kepemilikan kendaraan bermotor. Menurutnya, di di Jambi, banyak ditemukan satu rumah memiliki beberapa kendaraan bermotor.

Hal ini tentu sangat tidak efektif dan berpeluang meningkatkan polusi udara. “Mulanya memang sulit, tetapi harus dicoba,” ujarnya.

Tidak ada komentar: