JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO
- Isu perekonomian bakal menjadi titik pusat pembahasan dalam sidang kabinet paripurna di Istana Bogor siang ini. Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha menegaskan sidang tak bakal membicarakan perombakan kabinet.
"Fokusnya dalam bidang perekonomian. Ini kan agenda rapat rutin yang diselenggarakan tiap hari Kamis," ujarnya seusai acara peringatan 50 Tahun Agraria Nasional di Istana Bogor, Kamis (21/10).
Sidang yang rencananya dimulai pukul 13.00 WIB tersebut, katanya, akan membahas kinerja para menteri bidang perekonomian untuk mencapai targetnya.
Kemarin, Direktur Strategi Pemenangan Lembaga Survei Indonesia Agust Budi Prasetyohadi menyatakan hasil survei terbaru lembaganya menyebutkan publik memberi nilai merah terhadap kinerja Wakil Presiden Boediono dan para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Boediono dan para menteri tidak sampai 50 persen.
LSI tidak memperinci siapa saja menteri yang nilai rapornya merah menurut publik. Namun survei menyebutkan empat bidang mendapat nilai merah, yakni penegakan hukum, ekonomi, politik, dan hubungan internasional.
Dalam peringatan 50 Tahun Agraria hari ini, sebagian besar menteri Kabinet Indonesia Bersatu II tampak mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun sebagian lainnya tak kelihatan. Antara lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Saleh serta Menteri Perhubungan Freddy Numberi.
Menurut Julian, ketidakhadiran beberapa menteri itu bukan pertanda mereka akan didepak dari kabinet.
"Sebagian sedang bertugas di luar. Sama sekali tidak ada pembahasan mengenai reshuffle kabinet," ucapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar