JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO
Menjelang bulan November, wilayah Indonesia memasuki musim pancaroba. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, pada musin pancaroba, kerap kali terjadi cuaca ektrim di wilayah-wilayah tertentu. “Bisa terjadi hujan lebat antara 1 hingga 2 jam, angin ribut. Maksimalnya hujan es,” kata Kepala Sub Bidang Cuaca Ekstrim, Kukuh Ribudiyanto, saat dihubungi Tempo, malam ini.
Menurut Kukuh, hujan es bisa saja terjadi jika awan cumulo nimbus atau awan lokal pertumbuhannya menjadi tinggi dan diameternya melebar. Cuaca ekstrim itu bisa terjadi di mana saja, dengan ciri-ciri terjadi kelembapan tinggi dan terjadi pemanasan wilayah karena radiasi matahari. “Kemudian muncul awan seperti kapas dan berwarna pekat. Itu awan cumulo nimbus,” kata Kukuh.
Cuaca ekstrim tersebut biasa terjadi di musim pancaroba. Khusus untuk di wilayah Indonesia, musim pancaroba terjadi sebelum akhir Oktober atau awal November. Namun, menurut Kukuh, cuaca ekstrim juga bisa terjadi di musim penghujan.
Pada hari ini, BMKG memantau terjadi hujan lebat antara pukul 16.00 WIB hingga menjelang malam di sejumlah wilayah, di antaranya di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Depok, hingga Tangerang. “Kalau hujan es, akan sulit dipantau karena memang tidak terlihat di radar,” kata Kukuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar