Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: JEMBATAN AMPERA DI LALAP API

Selasa, 12 Oktober 2010

JEMBATAN AMPERA DI LALAP API

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Ada Kepala di Atas Kobaran Api Ampera

Senin, 11 Oktober 2010 | 19:12 WIB

PALEMBANG Fenomena aneh terekam fotografer Sriwijaya Post, Zaini, pada musibah kebakaran yang menghanguskan 280 lapak pedagang di bawah Jembatan Ampera di Kelurahan 7 Ulu, Minggu (10/10) malam. Gumpalan asap di atas kobaran api yang naik ke sisi kanan Ampera terlihat membentuk sosok yang menyerupai kepala pasangan pria dan wanita.

Sosok wanita berada di bagian atas dengan rambut ikal panjang sedang memalingkan wajah ke arah Kelurahan 7 Ulu. Pipi sebelah kanannya terlihat tembem. Sementara pria berjenggot di bawahnya dengan mulut terbuka dan tatapan mata melihat ke arah Sungai Musi.

Kedua potongan kepala itu berada tepat di atas kobaran api yang berusaha di padamkan petuga PBK Kota Palembang.

Jembatan Ampera, ikon kebanggaan Sumsel, di luar dugaan mengalami musibah kebakaran, Minggu (10/10) malam. Api membara selama satu jam berasal dari puluhan kios di bawah jembatan sisi Seberang Ulu yang ludes terbakar.

Kobaran api begitu besar tak terkendali sampai naik ke atas Ampera sisi kiri dan kanan. Pagar jembatan memuai sehingga bentuknya tidak lurus lagi. Suasana gelap gulita karena asap hitam tebal membentuk cendawan raksasa di angkasa.

Warga berinisiatif menahan laju kendaraan yang hendak ke Seberang Ilir karena khawatir jembatan roboh, tapi puluhan mobil dan motor dari arah Seberang Ilir tetap nekat menerobos kobaran api itu. Tak menghiraukan panas dan asap tebal.

Tidak ada korban jiwa dalam insiden itu. Kerugian akibat puluhan kios pakaian dan manisan yang terbakar belum bisa diprediksi. Sementara pemiliknya menangis dan ada yang sampai jatuh pingsan.

Informasi di lapangan menyebutkan api mulai membakar kios 7 Ulu di bawah Ampera pukul 21.45 dan cepat membesar karena kios terbuat dari kayu. Api diduga berasal dari konter handphone (Hp) milik Leo, kemudian menjalar ke kios BJ yang baru mendatangkan 100 bal (karung) pakaian.

Petugas PBK mengerahkan kekuatan penuh tetap tak mampu mengendalikan api dengan cepat. Api terlalu besar karena banyak tumpukan bahan kain dan plastik setinggi tiga meter, sementara air yang tersedia tidak mencukupi. Pukul 22.00, kobaran api meluas ke arah Kelurahan 8 Ulu membuat warga setempat khawatir dan mengungsikan barang mereka. Panas terasa sampai radius 100 Meter.

Tidak lama kemudian api naik ke atas Ampera membuat situasi kian mengkhawatirkan. Banyak kendaraan dari sisi Seberang Ulu memutar balik karena takut menembus asap dan kobaran api di sisi kiri dan kanan Ampera.

Kebakaran di bawah Ampera sempat membuat macet lalulintas. Api berkobar dari sisi kiri dan kanan jembatan arah seberang ulu. Jilatan api terlihat jelas di sisi pagar Ampera bercampur asap hitam tebal. Lampu jalan yang padam menambah gelap suasana. Mobil dan motor perlahan berusaha melewati jembatan melawan hawa panas.

Tidak ada komentar: