Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: PEMBANGUNAN JALAN MENGGUNAKAN PASIR CURIAN

Jumat, 15 Oktober 2010

PEMBANGUNAN JALAN MENGGUNAKAN PASIR CURIAN

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Sejumlah warga di Desa Sungai Dualap, Kecamatan Kuala Betara memprotes pembangunan jalan beton sepanjang 250 meter. Protes tersebut berkenaan dengan materil bangunan yang dibeli dari hasil curian.

Pasalnya, saat itu warga menyaksikan tumpukan pasir sebanyak 250 karung pasir yang dibeli pihak pemborong dari Desa Pangkal Duri Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Pasir-pasir tersebut diambil dari lahan pertamina kemudian dijual untuk pembangunan jalan milik pemda tersebut.


Satu diantara warga sekitar, Asad (31) kepada Tribun mengatakan, pasir-pasir dibeli seharga Rp 800 ribu satu mobilnya. Padahal, pasir yang berada di lahan pertamina itu seharusnya tidak bisa digunakan, apalagi diperjualbelikan.
"Pasirnya diletakkan di depan rumah saya, dan memang dicuri kemudian dijual untuk membangun jalan," katanya, Kamis (14/10).


Selain itu, pembelian pasir curian tersebut menyebabkan keunntungan besar bagi pemborong yang mengerjakan jalan selebar 2,20 meter, mengingat anggaran yang disediakan untuk membeli pasir, kenyataannya dibeli dengan harga murah.
"Kami tidak senang kalau jalan kampung ini dibangun dengan hasil curian, dan menguntungkan pekerja jalan," tegasnya.


Jika pencurian pasir pembangunan jalan tidak dihentikan, pihaknya tidak akan segan-segan melaporkan ke aparat berwajib dan meminta pelaku untuk ditertibkan, demi menghindari kejadian sama dikemudian hari.


Selain memprotes pasir pembangunan jalan, ia juga mempertanyakan pembangunan jalan yang dilakukan di RT 2, dan RT 3, Desa Sungai Dualap. Awalnya pembangunan jalan yang menelan anggaran sebesar Rp 600 juta itu dilakukan di RT 4, dan RT 5.


"Pembangunan jalan pun dipindah, seharusnya di RT 4, dan 5, tapi sekarang sudah berpindah lokasi," ujar pria beradarah Bugis ini geram.
Sementara itu, Camat Kuala Betara, Andi Baharuddin mengaku belum mengetahui kejadian tersebut. Mengingat, selama proyek dibangun tidak pernah diberitahu kepada pihak kecamatan. Padahal, jika pembanguna dari Provinsi, pihaknya selalu diberitahu.


"Saya belum tau adanya pencurian pasir, tapi kalau benar, itu tidak boleh karena anggarannya sudah disiapkan," katanya.


Demi memastikan kebenaran keluhan warganya, Andi akan menyampaikan ke kepala desa setempat sekaligus meminta penghentian pencurian pasir, demi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan oleh warga sekitar. "Saya akan sampaikan ke kades kebenaran informasi itu," katanya

Tidak ada komentar: