JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO
Petani jeruk di Sungai Bahar beralih ke tanaman kelapa sawit. M Sidik, Ketua Kelompok Tani Nasional Andalan (KTNA) mengungkapkan, hasil mereka menanam jeruk jauh dibandingkan dengan petani yang menanam kelapa sawit.
“Selama ini jeruk tidak menjanjikan hasil, sementara biaya operasional relatif sama. Makanya banyak yang beralih menanam sawit di bekas kebun jeruk tersebut,” kata Sidik, Selasa (12/10).
Menurutnya, pemilihan komoditi jeruk atas permintaan dari Pemprov Jambi yang coba menjadikan percontohan tanaman jeruk. Budidaya massal sejak 1995 itu di atas lahan seluas 85 hektare.
“Sekarang pohon sudah tidak produktif lagi. Selain itu, petani bingung dengan harga pasaran jeruk dan hasil akan dipasarkan kemana,” ungkapnya.
Kepala Dinas Perkebunan Muaro Jambi, Darwin Sitanggang, menanggapi dingin rencana petani tersebut. Kata dia, itu merupakan hak petani karena mereka menanam di lahan sendiri.
Menanggapi permintaan bantuan bibit jeruk dan pupuk, Darwin Sitanggang menegaskan hal itu sudah sulit untuk dilakukan. Dirinya meminta agar petani mampu mandiri dengan mencari bibit dan pupuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar