Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: PREMAN DAN OKNUM APARAT BEKINGI PKL

Kamis, 14 Oktober 2010

PREMAN DAN OKNUM APARAT BEKINGI PKL

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Camat Pasar : Penjualan Lapak Bisa Jutaan Rupiah

Penertiban pedagang kaki lima (PKL) yang dilakukan Kecamatan Pasar, dinilai belum maksimal. Pasalnya, ada aksi premanisme di balik itu. “Tak sedikit organisasi massa atau aparat yang membekingi,” kata Camat Pasar Safrizal Badar.

Katanya, banyak pihak yang coba-coba bermain di dunia PKL. Misalnya, di sepanjang Jalan dr Sutomo. Kawasan tersebut dianggap strategis, karena tak pernah sepi dari orang dan kendaraan. Tak jarang, pedagang yang merasa dibekingi menjadi tidak penah kapok dengan penertiban.

Setelah ditertibkan, mereka kemudian kembali lagi. "Sudah diajak bicara baik-baik tidak didengar. Kalau digusur, mereka malah mengajak berkelahi," ujarnya. Diakuinya, selama ini banyak PKL yang ditumpangi preman, ormas, hingga aparat. Bahkan katanya, pernah seorang oknum sengaja menghadapnya agar pedagang yang dibekinginya tidak ditertibkan. "Peristiwa itu sering kali terjadi," katanya.

Aksi premanisme ini cukup membuat pihak kecamatan kebingungan. Apalagi, jumlah PKL terus bertambah. "Selang sehari setelah penertiban, PKL biasanya langsung datang lagi," ungkapnya. Belum lagi, personel yang tidak cukup untuk mengawasi dan menertibkan PKL selama 24 jam.

"Saya tidak punya cukup energi untuk terus memantau titik rawan PKL," katanya. Ia menduga, banyaknya aksi premanisme di wilayah tersebut karena uang keamanan PKL yang jumlahnya sangat besar. "Penjualan lapak bisa jutaan rupiah," paparnya.

Lanjutnya, penetapan tempat penampungan resmi PKL dievaluasi setiap satu tahun. Evaluasi ini juga dilakukan dalam rangka penataan kembali Kota Jambi. "Ada beberapa hal yang akan kita evaluasi dari tempat penampungan PKL itu," kata Safrizal.

Di antaranya, lama waktu para PKL berdagang dan dampak yang diakibatkan para PKL ke masyarakat. Seperti kemacetan, lingkungan yang rusak, ataupun sampah bekas mereka berdagang. Pihak kecamatan dan kelurahan akan disiapkan sebagai para pengevaluasi. "Dalam menangani masalah ini, kita harus hati-hati dan bijaksana," tuturnya.

Tidak ada komentar: