TELANAIPURA - Wali Kota Jambi Bambang Priyanto mengaku tak pernah mendapat laporan dari Dinas Pendidikan Kota Jambi, soal masih adanya siswa di sekolah yang belajar di lantai. Seperti di SD 220, Perumahan Aurduri, Kelurahan Penyengat Rendah, Kecamatan Telanaipura. Sejak dua tahun lalu, siswa SD tersebut belajar di lantai. Saat meninjau kondisi SD 220, kemarin (13/10), Bambang kaget. Apalagi begitu tahu masih ada sekolah di Kota Jambi yang tidak memiliki meja dan kursi. Dia langsung mengaku tak pernah menerima laporan dari Dinas Pendidikan. “Saya baru tahu kalau ada siswa belajar di lantai dari media,” katanya.
Bambang sangat prihatin dengan kondisi sekolah yang siswanya masih belajar di lantai itu. Padahal, lokasi sekolah tersebut berada persis di tengah kota. Mirisnya lagi, jumlah siswa yang berlebih menjadikan alasan siswa belajar di lantai, padahal sekolah baru dibangun sekitar empat tahun lalu.
Wali kota berjanji akan menganggarkan dana untuk pengadaan meja dan kursi di sekolah tersebut pada APBD Kota Jambi tahun 2010 ini. Dia menilai kondisi di SD 220 sangat memprihatinkan sehingga harus diproritaskan. “Ini sangat mendesak, kalau tahu dari dulu pasti sudah kita bantu,” tegasnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala SD 220 mengungkapkan, kekurangan meja dan kursi sudah berlangsung sejak dua tahun lalu. Sedangkan Kepala Dinas Pendidkan Kota Jambi A Syihabudin di depan Wali Kota Jambi mengatakan, siswa SD 220 baru belajar di lantai baru beberapa pekan saja. Menurutnya, kelebihan siswa di SD 220 lah yang menyebabkan kurangnya fasilitas meja dan kursi. SD 220 banyak menerima pindahan dari SD lain.
Dia mengaku sudah memerintahkan kepala sekolah agar tidak menerima siswa pindahan. “Saya sudah instruksikan untuk tidak menerima siswa pindahan,” katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar