Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: BANTUAN BERLOGO AS ANCAN RELAWAN

Rabu, 13 Oktober 2010

BANTUAN BERLOGO AS ANCAN RELAWAN

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO

Organisasi Kemanusiaan:

Dailymail
Terjebak: Korban terpaksa bertahan di atap rumah yang terendam banjir di Taunsa Sharif, Pakistan saat banjir telah menewaskan sekitar 1.100 orang di negara itu.

Sebelas organisasi kemanusiaan Barat menilai tekanan Amerika Serikat (AS) agar paket bantuan mereka untuk korban banjir Pakistan diberi logo AS telah mengancam keselamatan para relawan asing di negara itu.

Di antara organisasi kemanusiaan yang keberatan dan melayangkan surat ke Pemerintah AS itu adalah CARE, Catholic Relief Services, dan World Vision. Menurut surat ke-11 organisasi kemanusiaan Barat yang diperoleh Reuters, Selasa, Gedung Putih diminta mempertimbangkan kembali pemakaian label khas Amerika berwarna merah, putih dan biru itu.

Permintaan itu semata-mata dimaksudkan untuk melindungi para pekerja kemanusiaan Barat di Pakistan dari kelompok anti-Barat di negara yang baru-baru ini didera bencana banjir besar itu. "Pemberian logo (di paket bantuan kemanusiaan) untuk wilayah bencana banjir itu jangan dijadikan uji coba. Masalahnya, bisa jadi hasilnya justru membahayakan jiwa dan berdampak dalam jangka panjang pada kemampuan lembaga-lembaga kemanusiaan untuk menyalurkan bantuan di Pakistan," demikian isi surat tersebut.

September lalu, AS mencoba menunjukkan jejak upaya bantuan kemanusiaannya di Pakistan, sekutu pentingnya dalam kampanye perang melawan terorisme. Langkah Pemerintah AS itu diambil saat Utusan Khusus Gedung Putih untuk Afganistan Richard Holbrooke mengunjungi wilayah bencana banjir Pakistan.

Pada kesempatan itu, Holbrooke berulang kali mengatakan kepada pejabat pemerintah setempat dan wartawan bahwa AS sudah menyumbang lebih dari 260 juta dollar AS untuk membantu para korban banjir. Namun, Holbrooke frustrasi setelah mendapati banyak warga Pakistan yang tidak menyadari bantuan besar AS itu.

InterAction, aliansi organisasi kemanusiaan Amerika, mengatakan, Gedung Putih menekan lembaga-lembaga kemanusiaan Barat yang beroperasi di Pakistan agar memperjelas kehadiran proyek bantuan AS di negara itu. Bahkan, Pemerintah AS menginginkan adanya pelabelan khas AS di seluruh Pakistan.

Lembaga-lembaga bantuan kemanusiaan itu berpendapat, mereka bebas menentukan apakah harus membuat label pada paket bantuan mereka atau tidak dengan didasarkan pada pertimbangan keamanan. Kelompok-kelompok anti-AS dan Barat di Pakistan, Maret lalu, menyerang kantor "World Vision" dan membunuh enam orang Pakistan yang bekerja untuk lembaga bantuan Kristen yang berbasis di AS itu.

Bencana banjir besar yang melanda negara itu baru-baru ini menewaskan sedikitnya 1.750 orang dan menyebabkan lebih dari 10 juta orang kehilangan tempat tinggal.

Ke-11 organisasi kemanusiaan Barat itu berharap, Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) tidak memasang label di paket-paket bantuan kemanusiaannya untuk wilayah-wilayah yang menjadi basis kelompok anti-AS, seperti Pakistan barat laut. Para pendukung kelompok anti-AS ini berpotensi menyerang siapa saja yang mereka anggap terkait dengan AS.

Tidak ada komentar: