Locations of visitors to this page JAMBI GLOBAL: ASAL MULA NAMA KAMPUNG JAWO

Kamis, 14 Oktober 2010

ASAL MULA NAMA KAMPUNG JAWO

JAMBI GLOBAL BY:TONI SAMRIANTO
Penduduk Berasal dari Jawa, Ada Sejak Zaman Jepang

Jika mendengar Kampungjawo, maka yang terbayang adalah penduduk di kampung itu adalah orang-orang dari Pulau Jawa. Bagaimana sejarahnya?

Waktu menunjukkan pukul 11.00, saat Jambi Independent memasuk wilayah Kampungjawo, kemarin (13/10). Perkampungan itu terletak di Kelurahan Olakkemang, Kecamatan Danauteluk. Begitu memasuki kampung ini, bahasa Jawa yang biasa dipakai penduduk di sana langsung terdengar di telinga.

Terlihat, bagian kampung itu dipenuhi dengan tanaman palawija siap panen. Terdapat juga aktivitas pembuatan jendela. Mayoritas penduduknya bertani, atau beternak sapi dan kambing. Jika Anda memasuki kampung, suasana daerah Jawa akan sangat terasa.

Meski kebanyakan dihuni orang Jawa, namun budaya mereka sudah tercampur dengan budaya Seberang Kota Jambi. Warga Seberang pun sepertinya menerima kehadiran mereka yang 100 persen menganut agama Islam itu.

Julukan kampung ini merupakan julukan yang didapat dari penduduk asli Seberang. Hal itu dikatakan Kardi (69), tetua Kampungjawo. Kata pria itu, kampung tersebut dulunya merupakan kebun karet milik warga Kelurahan Olakkemang dan Ulugedong.

Namun kemudian digarap dan ditanami oleh orang Jawa perantauan. “Ya maklumlah perantauan, yang penting dapat makan,” katanya. Dulunya kampung ini hanya ditunggui oleh orang Jawa yang menempati tujuh pondokan, yang berasal dari Jawa Tengah tepatnya Kabupaten Purworejo. Mereka masuk pada waktu zaman Jepang.

Walaupun diberi julukan Kampungjawo, tetapi penduduk aslinya tidak mutlak penduduk Jawa. Karena kini penduduknya sudah ada juga orang laut atau orang Melayu yang tinggal di tepi Sungai Batanghari. Kardi yang merupakan pegawai negeri sipil (PNS) ini mengakui, warga Jawa yang menempati kampung itu ada dalam empat RT yaitu RT 09, RT 10, RT 11 dan RT 12.

Adanya banyak orang Jawa di sini karena kebanyakan warga perantauan memilih untuk bermukim di satu tempat, seperti kebanyakan perantauan lainnya yang ada di Jambi. Tapi meski adanya perkembangan zaman, kampung ini tetap dikenal dengan namanya yang dulu, yaitu Kampungjawo. “Tidak ada yang mempersoalkan kesukuan. Yang ada hanya warga yang menghargai satu sama lain di dalam keragaman tersebut,” kata Kardi.

Tidak ada komentar: